Realisasi investasi triwulan III Riau masih tertinggi di Sumatera, begini penjelasannya

id realisasi investasi riau,ekonomi riau,gubernur riau,investasi riau 2020,berita riau antara,berita riau terbaru

Realisasi investasi triwulan III Riau masih tertinggi di Sumatera, begini penjelasannya

Gubernur Riau Syamsuar di Kota Pekanbaru. (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau, Syamsuar, menyatakan realisasi investasi di daerah itu pada triwulan III-2020 mencapai Rp13,04 triliun, dan tercatat masih menjadi peringkat pertama untuk regional Sumatera.

"Alhamdulillah walaupun di tengah pandemi COVID-19 ini, realisasi investasi Riau triwulan III 2020 mencapai Rp13,04 triliun sehingga Riau masuk peringkat pertama regional Sumatera dan peringkat kelima nasional," kata Syamsuar dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat.

Ia menerangkan capaian realisasi investasi Riau pada triwulan III pada peringkat lima nasional di bawah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Timur.

"Setiap triwulan yang dilakukan evaluasi oleh BKMP secara nasional, alhamdulillah Provinsi Riau dapat mempertahankan peringkatnya di tingkat nasional," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, lanjutnya, realisasi investasi Riau kurang lebih sama, meski ada penurunan 0.24 persen.

“Triwulan III 2020 kita sedikit mengalami kontraksi sebesar 0,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang realisasi investasinya Rp13,07 triliun,” ujarnya.

Meski begitu, jika dibandingkan dengan triwulan II-2020, Syamsuar investasi yang masuk Riau mengalami peningkatan sebesar Rp3,04 triliun.

“Realisasi investasi triwulan II 2020 sebesar Rp10 triliun, maka pada triwulan III ini kita mengalami kenaikan sebesar 30,39 persen,” katanya

Syamsuar mengatakan, secara akumulasi sejak triwulan I sampai triwulan III tahun 2020 realisasi investasi sebesar Rp35,79 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, yang sebesar Rp32, 67 triliun.

“Terjadi peningkatan sebesar Rp3,12 triliun atau 9,55 persen," katanya.

Ia menambahkan, di tengah pandemi COVID-19 ini perlu dukungan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan agar bisa menekan penyebaran COVID-19, yang secara otomatis berdampak positif bagi roda ekonomi terutama untuk memberi rasa aman bagi investor.

Baca juga: Jalan panjang untuk keluar dari himpitan resesi ekonomi

Baca juga: COVID-19 dan ekonomi dunia yang merana

Baca juga: UMKM disebut sebagai penyelamat ekonomi nasional Indonesia