Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa realisasi investasi sepanjang 2022 tercapai, bahkan melebihi target pemerintah sebesar Rp1.200 triliun.
"Ada dua evaluasi investasi, yang jelas bahwa Insya Allah target investasi 2022 akan mencapai target bahkan kemungkinan besar lebih," kata Bahlil dalam konferensi pers rapat terbatas di Kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Meski tidak merinci, Bahlil menjelaskan target investasi itu mampu tercapai.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi sepanjang Januari-September 2022 telah mencapai Rp892,4 triliun.
Dengan terlampaui target investasi 2022, Bahlil optimistis target investasi 2023 juga tercapai perekonomian nasional stabil, bahkan lebih baik.
"Saya pikir itu, target investasi kita ke depan Rp1.400 triliun dan atas arahan Pak Menko Perekonomian sangat optimis untuk pertumbuhan baik. Karena melihat dari beberapa laporan lembaga-lembaga dunia tentang ekonomi global maupun ekonomi nasional," kata dia.
Tapi saya ingin mengatakan satu aja catatannya, ekonomi nasional 2023 kita akan baik kalau stabilitas kita akan baik.
Untuk mencapai target investasi tahun ini sebesar Rp1.400 triliun, pemerintah juga melakukan sejumlah pembenahan, salah satunya pada penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Menurut Bahlil, NIB untuk usaha skala kecil dan menengah tidak menemui kendala yang berarti, namun untuk skala besar terdapat kendala pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
"Terkait dengan RDTR yang mana izin-izin lokasinya di daerah-daerah yang belum ada RKPPR-nya. Ini yang akan kita lakukan dalam kurun waktu 3-4 bulan ini agar kemudian proses pengurusan izin lokasi bisa segera kita lakukan, termasuk AMDAL," kata Bahlil.
Baca juga: Aspebindo dorong pemerintah Indonesia untuk fasilitasi investasi PLTN di Indonesia
Baca juga: Perusahaan korea siap investasi untuk bangun pabrik petrokimia di Banten