Jakarta (ANTARA) - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Indonesia butuh produktivitas dan inovatif daripada konflik sendiri di dalam negeri.
Hasto Kristiyanto dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyampaikan hal tersebut ketika menjadi pembicara dalam acara diskusi daring yang digelar Persatuan Insinyur Indonesia bertajuk "Sudah Mapan Kok Sekolah Lagi".
Baca juga: Hasto Kristiyanto: Presiden Jokowi ambil kebijakan tepat tangani COVID-19
"Demi mendorong sebuah kesadaran betapa Indonesia lebih butuh menjadi produktif dan inovatif dibanding berkonflik sendiri di dalam negeri," kata Hasto.
Hasto dalam paparannya juga menjelaskan alasan mengapa tetap mengambil studi doktoral di Universitas Pertahanan. Padahal, dia dianggap publik sudah mapan, Sekjen Partai Pemenang Pemilu, dan bahkan sudah menggapai gelar master manajemen.
Dalam forum itu, Hasto merasa tak pernah mapan sehingga perlu terus-menerus mendapatkan ilmu pengetahuan.
"Saya tidak pernah merasa mapan status quo sehingga hidup ini terus proses belajar menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Hasto.
Hasto mengulas sejumlah negara maju saat ini dengan dasar mereka adalah menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia harus melakukan hal yang sama.
"Kalau kita lihat mengapa Amerika, Eropa Barat selalu maju karena dia menguasai ilmu dasar dan teknologi, matematika fisika kimia, maka kita harus kuasai itu," kata Hasto.
Hasto mengutip dari Proklamator bangsa Bung Karno yang mengatakan bahwa agama harus bersekutu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu, menurut dia, tepat menjadi acuan bangsa Indonesia.
"Kita negara begitu kaya raya, negara yang punya tugas sejarah menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa, pemimpin negarawan luar biasa, dan itu semua melalui ide. Jadi, mengubah dunia, kata Bung Karno itu, melalui tiga cara: dengan senjata, modal, atau kapital dengan ide, ide over opinion," katanya.
Kepada para insinyur, Hasto mengatakan bahwa pekerjaan apa pun harus membuat sejarah. Menjadi yang terbaik namun bukan dengan semangat individual, melainkan dengan semangat kebersamaan.
Ia lalu bercerita bagaimana Bung Karno memotivasi para insinyur agar lebih inovatif dalam bekerja. Hal itu bisa dilihat dari sejarah pembangunan Waduk Jatiluhur dan pembangunan kawasan Semanggi.
"Ketika merancang Semanggi, Bung Karno sampai marah kepada insinyur kita, kalau Bung Karno marah kemudian mengancam, saya akan datangkan orang asing kalau kamu enggak bisa. Kita merdeka melawan Belanda saja bisa, masa kamu bangun jembatan saya enggak bisa," katanya.
Diancam dengan mendatangkan orang asing, menurut dia, insinyur kita kemudian bekerja keras untuk menemukan sebuah cara untuk bisa punya kemampuan dalam penguasaan teknologi itu.
Lebih lanjut, Hasto berpesan kepada seluruh Insinyur Indonesia agar menjalankan kampanye ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan bangsa.
Selain itu, dia memandang penting para insinyur melakukan pemetaan potensi agar mendorong Indonesia berdikari sesuai dengan semangat Pancasila.
"Baik pangan, kita bisa mengolah ketela kita, produksi dari CVO, energi, infrastruktur, pertahanan. Pancasila adalah sintesa peradaban dunia itu digagas secara khusus melalui perenungan yang mendalam bagi para pendiri bangsa," kata Hasto.
Baca juga: Bantah tuduhan Hasto terima setoran, PDIP Kampar somasi Morlan Simajuntak
Baca juga: KPK periksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Berita Lainnya
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak tinjau persiapan panen raya padi di Merauke
03 May 2024 13:17 WIB
Puluhan legislator AS desak Joe Biden halangi serangan Israel ke Rafah
03 May 2024 13:05 WIB
KSAU dan Prabowo Subianto bahas hal penguatan pertahanan udara
03 May 2024 12:17 WIB
Masyarakat Indonesia didorong lebih banyak konsumsi teh tanpa pemanis
03 May 2024 12:10 WIB
Sejumlah hal yang perlu diketahui soal metode perawatan kulit Sandwich Retinol
03 May 2024 12:01 WIB
MUI minta ICC untuk tidak ragu dalam menangkap PM Benjamin Netanyahu
03 May 2024 11:44 WIB
Indonesia turunkan kekuatan terbaik hadapi Thailand di perempat final Piala Uber 2024
03 May 2024 11:35 WIB
500 jasad tahanan warga Palestina masih ditahan Israel
03 May 2024 11:23 WIB