Pekanbaru Peminat 'terapi Lintah' Meningkat

id pekanbaru, peminat terapi, lintah meningkat

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Para peminat yang mengunjungi tempat pengobatan 'terapi lintah' di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terus meningkat, termasuk dari luar kota, bahkan beberapa di antaranya merupakan pengunjung asal luar negeri.

"Pengunjung bertambah banyak sejak liburan Imlek kemarin, kebanyakan dari luar kota Pekanbaru," kata Slamet Riyadi, pemilik klinik pengobatan 'terapi lintah' di Pekanbaru, Rabu (25/1).

Pasien yang datang berobat ke tempat terapi 'Pak De' (nama panggilannya sehari-hari, Red), kebanyakan penderita penyakit kronis seperti diabetes, asam urat dan hipertensi.

"Kalau hari-hari biasanya, paling-paling pasien yang datang sekitar 40 sampai 50 orang. Tapi sejak libur Imlek, pengunjung meningkat hingga mencapai 70 pasien setiap harinya," ujarna.

Beberapa pasien yang berbincang denan ANTARA mengakui, ada kemajuan ketika mereka berobat ke tempat itu.

Salah satunya Suharno, (52), seorang pasien penderita diabetes asal Kota Medan.

Kepada ANTARA ia menuturkan, sejak mengikuti 'terapi lintah' ini, dirinya merasakan adanya peningkatan pemulihan dari penyakitnya tersebut.

Padahal, sebelumnya Suharno sudah banyak berobat ke beberapa rumah sakit, namun tidak mengalami perubahan kesembuhan.

"Sejak berobat di sini, 'alhamdulillah' penyakit saya perlahan mulai sembuh. Saya juga sudah bosan berobat secara medis, makanya saya berobat secara tradisional seperti ini," ujar Suharno.

Dia mengaku memilih 'terapi lintah', karena bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

"Berbeda dengan pengobatan di rumah sakit dengan biaya yang mahal, sementara penyakit tidak sembuh-sembuh," tuturnya.

Sementara itu, Yulmizar, (40), seorang ibu rumah tangga, pasien penderita mata rabun, juga memilih 'terapi lintah'.

Ia mengaku lebih suka memilih menjalani perobatan alternatif itu daripada berobat medis ke dokter.

"Kalau berobat di sini itu kami terasa nyaman dan perubahannya juga langsung dirasakan. Yang jelas biaya pengobatannya juga lebih murah," ujarnya.

Selain orang tua, klinik 'terapi lintah' tersebut juga banyak dikunjungi kalangan anak muda. Terlebih wanita muda yang memiliki jerawat atau kulit wajah bermasalah.

Seperti halnya Fanny, (20), yang mengaku sudah lima kali diterapi lintah untuk menghilangkan jerawat di mukanya.

"Alhamdulillah, jerawatnya semakin hari semakin hilang. Sebelumnya sudah berobat ke mana-mana, tapi belum ada perubahan, sejak berobat disini ada perubahan," ungkap Fanny.

Tempat pengobatan 'terapi lintah' "Pak De" ini setiap harinya buka praktek jam 08.00 WIB dan tutup pukul 11.00 WIB.

Lalu buka lagi pukul 13.00 WIB dan tutup pukul 17.00 WIB.

Khusus untuk pasien penderita penyakit kronis, diberikan waktu khusus pada jam 20.00 hingga 23.00 WIB.