Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Seluruh biaya untuk merujuk bayi kembar siam dari RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta akan ditanggung oleh pemerintah.
"Biaya keberangkatan bayi ke Bandara, tiket pesawat sampai pengobatan di RSCM akan ditanggung menggunakan dana Jampersal dari sumber dana Kementerian Kesehatan," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Arifin Achmad, Dr Ruswaldi Munir, di Pekanbaru, Jumat.
Bayi kembar berkelamin perempuan itu mengalami kelainan karena lahir dengan kondisi dada dan perut berhimpitan (conjoined twins type thoraco-omphalopagus).
Bayi tersebut dilahirkan di RSUD Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu pada 14 Januari lalu, dan kini dirawat di ruang neonatus RSUD Arifin Achmad sejak 15 Januari.
Ruswaldi menjelaskan, bayi kembar itu akan mendapat layanan Jampersal (Jaminan Persalinan) sejak lahir hingga berusia 28 hari. Selepas dari itu, lanjutnya, biaya pengobatan akan ditanggung dengan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) karena orang tua bayi terdaftar sebagai keluarga miskin.
"Termasuk biaya keberangkatan orang tua bayi sedang kami usahakan agar bisa ditanggung," katanya.
Tim dokter RSUD memutuskan untuk merujuk bayi yang belum diberi nama itu ke RSCM di Jakarta. Pertimbangannya karena bayi tersebut memiliki satu organ jantung dan pihak RSUD memiliki keterbatasan sumber daya manusia dan peralatan.
Dalam pemeriksaan terakhir tim dokter RSUD dapat diketahui bahwa bayi kembar tersebut hanya memiliki satu organ jantung yang dibagi bersama untuk memompa darah. Sekat jantung diidentifikasi dalam kondisi utuh, katup jantung baik, namun pembuluh darah utama sulut dinilai.
Bayi perempuan tersebut merupakan anak ketiga dari Parsini dan Riswanto, warga Desa Kuala Gading Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu. Ketika lahir, keduanya memiliki berat 4,2 kilogram.
Kelahiran bayi kembar siam tersebut tergolong langka karena hanya terjadi pada peluang satu banding 500.000 kelahiran di dunia.