Pekanbaru (ANTARA) - Seorang guru honorer di SDN 15 Pekanbaru bernama Amelia Madona berinovasi dengan membuat saluran Youtube untuk mendampingi proses pembelajaran jarak jauh pada anak didiknya.
Ide ini berawal dari kegelisahannya pada sistem pembelajaran di masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan siswa belajar dari rumah, kata wanita yang akrab disapa Amel ini melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Pekanbaru, Senin (7/9).
"Sejak anak-anak belajar di rumah, saya berpikir bagaimana caranya agar anak-anak tidak ketinggalan materi pembelajaran. Apalagi pelajaran seperti materi IPA yang banyak praktiknya. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat video pembelajaran dan diunggah di YouTube,” ujar Amel yang telah menjadi honorer di SDN 15 Pekanbaru sejak tahun 2006.
Ia tak menyangka video pembelajaran yang dibuatnya kemudian mendapat respons yang luar biasa dari para guru di Indonesia. Dalam waktu dua bulan viewer dan subscriber channel Amelia Madona meningkat drastis.
"Awal mula saya mengunggah hanya untuk keperluan internal sekolah. Tidak terpikirkan sama sekali akan ditonton banyak orang. Pada saat bulan Juli, video yang saya unggah melejit dan banyak mendapatkan apresiasi dari guru di seluruh Indonesia," tuturnya.
Kini tak hanya menjadi salah satu referensi guru di Indonesia, kanal YouTube yang dia kelola juga telah dimonetasi sehingga Amel bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari channel YouTube-nya itu. Hal ini tentu sangat membantu Amel yang sampai saat ini masih berpenghasilan di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Riau.
Menerapkan prinsip MIKIR
Dalam video pembelajaran yang dibuat, Amel tetap memperhatikan unsur-unsur pembelajaran aktif mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi atau dikenal dengan istilah MIKIR yang diprakarsai oleh TanotoFoundation.
Setelah mengunggah video pembelajaran ke Youtube, link channel YouTube akan diinformasikan ke siswa melalui WhatsApp group (WAG) dan memberikan penugasan seperti yang ada di video. Jika siswa menemui kesulitan, Amel membuka ruang diskusi melalui aplikasi WA, google meet atau zoom.
"Anak-anak setelah diberi penugasan mempraktikkan secara langsung sesuai panduan yang ada di video. Kemudian mempresentasikan dan memvideokan hasil karyanya. Jika menemui kesulitan anak-anak bisa konsultasi melalui WAG," jelas Amel.
Unsur mengalami dilakukan anak dengan mempraktikkan penugasan yang ada dalam video, kemudian unsur interaksi, komunikasi dan refleksi dilakukan melalui aplikasi google meet, zoom atau WhatsApp group.
Mendapat dukungan
Kesuksesan Amel dalam mempraktikkan PJJ melalui channel YouTube tidak lepas dari dukungan Endang, Kepala SDN 15 Pekanbaru."Saya sangat mendukung pembelajaran jarak jauh berbasis YouTube yang dikembangkan oleh Ibu Amel. Cara tersebut sangat memudahkan peserta didik yang ingin belajar di tengah pandemi COVID-19," ucap Endang.
Orang tua juga mengaku merasa sangat terbantu dengan pola pembelajaran yang dikembangkan guru dari anak-anak mereka.
"Saya sangat menyukai video pembelajaran yang diunggah Ibu Amel dalam kanal YouTube. Video yang dibuat sangat atraktif, kreatif dan inovatif. Sehingga mudah dipahami oleh anak-anak kami," ungkap Dewi, salah satu wali murid kelas VI SDN 15 Pekanbaru.
Amel juga tidak segan untuk mengunjungi beberapa siswanya yang tidak memiliki gawai. Dia berupaya memfasilitasi semua siswa agar tetap bisa belajar dengan segala kondisi ada.
Berita Lainnya
Serunya belajar dengan "kabel dagu"
27 June 2023 15:44 WIB
Mengenal Dwita Okta Amelia Herdian, anggota Paskibraka Nasional dari Rohul
28 July 2021 7:38 WIB
Amelia Hapsari, terpilih jadi juri Piala Oscar pertama dari Indonesia
03 July 2020 16:03 WIB
Amelia Rachim Bagikan Pengalaman Berharga Untuk 525 Mahasiswa
16 November 2016 10:30 WIB
Perjuangan para orangtua menjadi guru kedua saat pandemi
26 October 2020 8:54 WIB
Ketua umum IGI sebut perlu ada standar penugasan oleh guru selama PJJ
19 October 2020 14:13 WIB
Inovasi PJJ, Disdikbud Siak kembangkan portal pembelajaran bagi siswa dan guru
24 September 2020 14:12 WIB
PJJ melalui kanal YouTube Siak Bedelau disebut inspirasi ratusan guru di Indonesia
19 September 2020 10:57 WIB