Pekanbaru (ANTARA) - Harga bahan olahan karet (Bokar) Riau, di tingkat UPPB kabupaten dan kota pada minggu ke-2 Agustus 2020 tercatat sebesar Rp8.026 atau mengalami kenaikan Rp700 dibandingkan Minggu 1 Agustus 2020 yang hanya sebesar Rp7.325/kg.
"Meningkatnya harga karet Riau tersebut dipicu oleh naiknya harga karet di pasar dunia sehingga kondisi ini menjadi momentum tepat untuk meningkatkan kembali mutu dan karet Riau sekaligus memperkuat kelembagaan petani," kata Defris Hatmaja, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Prov. Riau, Defris Hatmaja, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Prov. Riau, di Pekanbaru, Sabtu.
Menurut dia, kenaikan harga karet Riau juga dipicu oleh isu-isu international mempengaruhi harga karet, disebabkan 70 persen karet Indonesia di eksport dan bentuknya produk primer (sheet).
Bahkan beberapa minggu ini, katanya lagi, harga karet mulai merangkak naik, hal ini disebabkan karena konsumsi karet untuk ekspor sejak memasuki era new normal mulai aktif ke Tiongkok dan Amerika Serikat, kedua negara ini menjadi tujuan ekspor utama karet Indonesia.
"Namun begitu, kita melihat harga karet bisa saja turun kembali jika gelombang kedua pandemi COVID-19 terjadi, kondisi ini bisa meruntuhkan ekonomi dunia. Kenaikan harga karet ini berdampak terhadap tiga yakni situasi pandemi COVID-19, harga minyak dunia dan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok," katanya.
Dinas Perkebunan Prov Riau mencatat, harga Bokar (Bahan Olahan Karet Rakyat) di tingkat UPPB Prov Riau minggu ketiga Agustus 2020 tercatat sebesar Rp8.526/kg atau naik Rp501/kg, dari lelang minggu sebelumnya. Untuk harga bokar ditingkat pabrik (GAPKINDO) KKK 100 persen untuk minggu ini Rp10.500 atau naik Rp250/kg dr minggu lalu. Sementara harga Bokar ditingkat petani minggu lalu Rp7.106/kg untuk KKK 52 persen- 55 persen.
"Dinas Perkebunan Prov Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani untuk terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untuk bergabung dalam UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat," katanya.
Tahun 2020 ini, katanya lagi, Disbun Riau sudah membantu dan mendorong petani untuk membentuk kelembagaan UPPB sebanyak 15 UPPB baru, tahun depan kita berkomitmen untuk menambah 20 UPPB baru kembali di Prov Riau. **1**T.F011
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB