Pekanbaru, (ANTARARIAU News)- Puluhan petugas pengangkut sampah dari 12 kecamatan di Pekanbaru, Riau, Kamis (15/12), mendatangi kantor wali kota setempat dengan membawa truk berisi sampah dari berbagai penjuru kota itu.
"Mobil kami tak boleh bongkar sampah di TPA," kata Hasan, seorang pengemudi truk sampah kepada ANTARA.
Hasan bersama rekan-rekannya mengaku kebingungan karena dihadang ratusan warga ketika hendak membongkar muatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Pekanbaru. Karena tidak tahu mesti kemana lagi, mereka beramai-ramai mendatangi kantor wali kota bermaksud mengadu.
"Kami ingin minta solusi dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru," kata Hasan.
Menurut Hasan, puluhan armada pengangkut sampah milik DKP Pekanbaru itu sebelumnya sempat mencoba beberapa kali memasuki areal TPA Muara Fajar, namun warga sekitar tempat itu selalu berupaya menghalangi.
"Sampai tiga kali dicoba, tetap dihadang warga, mereka mengancam akan membakar mobil kalau truk masuk sekali lagi," katanya.
Tak ingin disalahkan jika sampai terjadi pembakaran, para sopir langsung meninggalkan lokasi TPA dan menuju kantor Wali Kota Pekanbaru dan memarkir armada mereka di halaman kantor. Setelah menunggu cukup lama, mereka kemudian ditemui oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Erwad Husnan.
"Pak Pj Wako tidak ditempat," kata Erwad kepada para petugas kebersihan yang bermaksud menemui Pj Walikota Pekanbaru, Syamsurizal.
Erwad sempat meminta petugas kebersihan untuk membawa mobil sampah keluar dari halaman kantor karena selain menimbulkan bau, truk-truk sampah itu juga memenuhi area parkir. Namun hal itu diabaikan oleh sopir-sopir karena mereka merasa kesal.
"Kami kerja dari jam 5 subuh, sampai sekarang belum bisa istirahat karena tak bisa bongkar," kata Asril, salah satu sopir.