Pekanbaru (ANTARA) - Dua orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Provinsi Riau dinyatakan positif COVID-19, namun belum dipastikan dari mana penularannya.
“Ini memang hal yang baru. Ini sepertinya yang pertama kali pasien dari ODGJ di Riau,” kata Juru Bicara COVID-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, kedua ODGJ tersebut kini sudah diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru. Mereka adalah pasien baru, bukan penularan dari RSJ tersebut dan belum dipastikan dari mana sumber penularannya.
Indra Yovi mengatakan, pasien berinisial AN dan L itu warga Kabupaten Kamparyang aawalnya dicurigai terinfeksi karena hasil pemeriksaan awal rontgen ada indikasi infeksi.
Pasien AN memiliki keluhan gelisah, marah-marah, bicara sendiri, putus obat, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Pasien berusia 53 tahun ini menjalani pemeriksaan swab PCR (Polymerase chain reaction) pada tanggal 17 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan Positif COVID-19.
“Belum diketahui riwayat penularan dari Nyonya AN karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19,” ujarnya.
Ia mengatakan gejala yang serupa juga ditunjukkan oleh pasien ODGJ kedua, yakni pasien L. Pasien berusia 39 tahun itu juga memiliki keluhan gelisah, marah-marah, meresahkan warga, bicara sendiri, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Pasien tersebut menjalani pemeriksaan swab PCR pada tanggal 18 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan positif COVID-19, dan juga belum diketahui riwayat penularannya.
“Ini jadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan Kampar untuk melakukan tracing (pelacakan) pasien,” kata Indra Yovi.
Ia menambahkan, ada tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Riau dalam beberapa hari terakhir dan pada Senin ini ada penambahan 15 kasus baru. Meski begitu, kabar baiknya, ada lima pasien yang dinyatakan sudah sembuh.
“Sehingga total positif COVID-19 ada 287 kasus, terdiri dari 46 dirawat, 230 sehat dan sudah dipulangkan serta 11 meninggal dunia,” kata Indra Yovi.
Baca juga: Kak Seto prihatin pada jumlah kematian anak akibat pandemi COVID-19
Baca juga: Obat Synairgen terbukti mampu membantu mengurangi risiko parah pasien COVID-19
Baca juga: Erick Thohir langsung gelar rapat, susun program pemulihan ekonomi-COVID-19
Berita Lainnya
Bank Dunia sebut Asia Timur-Pasifik tumbuh lebih lambat dari sebelum COVID
08 October 2024 10:48 WIB
Sekitar 40 persen orang tua sadar kalau aktivitas anak turun pasca-COVID-19
27 August 2024 12:07 WIB
Indonesia catat 5,2 juta kunjungan wisman tertinggi sejak pandemi COVID-19
01 July 2024 14:06 WIB
Semen Padang raih penghargaan tertinggi Penanggulangan COVID-19 dari Kemnaker
06 September 2023 11:57 WIB
Pandemi COVID-19 dan inflasi picu kemiskinan bagi 68 juta warga Asia, sebut ADB
24 August 2023 10:54 WIB
OJK: Pencabutan status pandemi COVID-19 berdampak positif ke sektor keuangan
04 July 2023 15:46 WIB
Presiden Jokowi hari ini resmi cabut status pandemi COVID-19 di Indonesia
21 June 2023 15:40 WIB
Kemarin, pertemuan Puan Maharani-AHY hingga biaya penanganan COVID-19
19 June 2023 10:15 WIB