Bengkalis (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkaljs, Provinsi Riau, menyatakan Dermaga satu Rool on Rool Off (Roro) Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu Kabupaten dihentikan sementara beroperasi, hal tersebut dilakukan karena kondisi dermaga yang sudah tidak layak dan tidak bisa menahan beban kendaraan yang bertonase tinggi.
"Untuk sementara waktu dermaga satu ini belum kita fungsikan karena kondisi dermaga harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu dan hanya bisa digunakan untuk memuat kendaraan pribadi dan roda dua apa bila terjadi antrian di dermaga tersebut, " ujar Sekretaris Dishub Bengkalis Zul Asri ketika melakukan peninjauan di dermaga tersebut, Senin (6/7).
Untuk perbaikan dermaga tersebut saat ini belum ada anggaran dan sudah diajukan ke pusat agar dianggarkan melalui Dana Alokasi Umum (DAK).
"Anggaran kita saat ini belum ada untuk perawatan dermaga tersebut, namun sudah diajukan ke pusat melalui dana DAK," ungkapnya.
Selain itu kata Zul Asri dari hasil Assesment yang dilakukan tim survey bahwa dermaga satu Roro belum layak difungsikan dan saat ini hanya dermaga dua yang bisa dioperasikan melayani arus penyeberangan.
"Hasil assesmen sudah keluar, untuk dermaga dua masih layak, sedangkan dermaga satu harus dilakukan terlebih dahulu perbaikan disejumlah fasilitas atau belum layak beroperasi, " ungkapnya.
Untuk proses perbaikan ini harus dilakukan perencanaan dan baru bisa dilakukan proses tender, karena banyak fasilitas dermaga harus dilakukan perbaikan termasuk untuk jety dermaga.
Baca juga: Arus penyeberangan Roro Air Putih Bengkalis mulai meningkat
Baca juga: RoRo Sungai Selari buka jalur penyeberangan ke Batam
Baca juga: Kondisi dermaga Roro Sungai Selari mengkhawatirkan, Dewan minta Dishub turun
Dermaga satu Roro Sungai Selari tak berfungsi, ini tanggapan Dishub Bengkalis
Dermaga satu Roro Sungai Selari Kecamatan Bukit Batu saat ini tidak bisa dipakai akaibat kondisi dermaga yang sudah tidak layak dan harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Terlihat kondisi Jety dermaga yang sudah banyak mengalami kerusakan. (ANTARA/Alfisnardo)
