Pelalawan, Riau, (ANTARARIAU News) - Sejumlah peselancar nasional dan internasional memuji kehebatan ombak "Bono" Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, sebagai ombak dengan durasi terpanjang dan unik yang pernah ada.
"Pokoknya, untuk peselancar, wajib untuk menjajal ombak Bono," kata Ketua Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Arya Subyakto, kepada ANTARA, di Teluk Meranti, Minggu.
Gelombang Bono tepatnya berada di Kelurahan Teluk Meranti, daerah Semenanjung Kampar, berjarak sekitar 185 kilometer dari Kota Pekanbaru. Fenomena alam di Sungai Kampar itu terjadi karena pertemuan dua arus dari sungai dan arus laut dari muara, karena daerah itu langsung berhadapan dengan Selat Malaka.
Arya merupakan satu dari belasan peselancar profesional yang hadir pada puncak tertinggi ombak Bono Sungai Kampar. Pada puncak tertingginya, ombak Bono bisa mencapai 4-6 meter, yang mulai berlangsung sejak tanggal 24-27 November.
Arya yang sejak 1978 berselancar mengatakan ombak Bono memberikan pengalaman berbeda karena berbeda dengan berselancar di laut. Peselancar profesional bisa mendapatkan ombak panjang sehingga bisa berdiri di papan minimal dua menit hingga maksimal 1 jam.
"Kalau di laut, enam jam kami berselancar paling lama cuma 2 sampai 10 menit berdiri di papan," ujarnya.
Keunikan lainnya, lanjut Arya, ombak Bono memiliki interval yang rapat dan memiliki kanal layaknya ombak laut. Karena itu, lanjutnya, peselancar internasional menjulukinya Tujuh Gelombang Hantu (Seven Ghost).
"Ini pengalaman pertama saya berselancar di sungai, dan pengalamannya benar-benar berbeda karena ilmu saya berselancar di laut sulit diterapkan di sini," ujarnya.
Pujian senada juga dilontarkan Tai Graham, peselancar Australia, bahwa ombak Bono sangat menantang sekaligus berbahaya.
"Kami sangat senang melihat Bono pertama kali sampai perahu kami terbalik, tapi itu sangat menyenangkan," katanya.
Menurut dia, ombak Bono unik karena memiliki pola zig-zag yang terbentuk karena gelombang memantul ke tepian sungai. Selain itu, ombak Bono juga menuntut peselancar jeli dan bergerak cepat karena hanya berlangsung sekitar 1 jam setiap hari.
"Ombak ini bisa ditebak waktunya tapi sangat cepat karena hanya terjadi sekali dalam sehari," ujarnya.
Beberapa peselancar ternama lainnya terlihat pada puncak Bono, seperti Dede Suryana juara Indonesia, Arif Nur Hidayat alias Mencos Baby Funk juara "long board" di Asian Surfing Championship, Dallas Singer dan Chippa Wilson dari Australia, serta Benji Wheatherly dari Amerika Serikat.
Berita Lainnya
Wisatawan Brasil dan Australia nikmati Bekudo Bono di Semenajnung Kampar Riau
14 November 2019 17:22 WIB
30 Peserta SMN Yogyakarta tertarik pemaparan 'Ombak Bono' di Museum Sang Nila Utama
19 August 2019 11:50 WIB
Kapal Berisi Wartawan Terbalik Dihantam Ombak Bono Riau
24 November 2018 17:30 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB