Pelalawan daerah dengan realisasi investasi terbesar di Riau, inilah industri yang paling berperan

id PT RAPP, RAPP, Pelalawan

Pelalawan daerah dengan realisasi investasi terbesar di Riau, inilah industri yang paling berperan

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) Sihol Aritonang (kanan) berbincang dengan Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Energi LPEM FEB UI Dr. Ir. Uka Wikarya M.Si di sela-sela acara jumpa pers Hasil Riset: Analisis Dampak Makroekonomi dan Fiskal Grup April di Jakarta, Kamis (19/12). (ANTARA/HO-RAPP)

Pekanbaru (ANTARA) - Kabupaten Pelalawan menjadi daerah dengan realisasi investasi terbesar di Provinsi Riau pada 2019, yang banyak disumbangkan dari sektor industri kehutanan dan turunannya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau, Evarefita, menyatakan realisasi investasi di Pelalawan paling tinggi di 12 kabupaten/kota yang ada di Riau. Investasi tersebut didominasi oleh ekspansi perusahaan industri kehutanan yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dari Grup APRIL.

Selain itu, investasi ke Pelalawan masuk dari grup perusahaan RAPP yang mengembangkan viscose rayon melalui entitas perusahaan Asia Pacific Rayon (APR).

"Di Pelalawan ini paling besar (investasi) dari RAPP dan APR yang mengembangkan viscose rayon," ujarnya.

Berdasarkan data DPMPTSP Riau, realisasi investasi di Kabupaten Pelalawan totalnya mencapai Rp19,04 triliun dari 124 proyek selama tahun 2019. Rinciannya terdiri dari PMDN ada 52 proyek senilai Rp10,61 triliun, sedangkan PMA ada 72 proyek senilai Rp8,43 triliun.

Realisasi investasi tersebut telah menyerap pekerja di Pelalawan sebanyak 19.581 tenaga kerja Indonesia, dan 76 tenaga kerja asing.

Sebelumnya, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), dalam hasil riset berjudul "Analisis Dampak Makroekonomi dan Fiskal Grup APRIL, update periode 2015-2018" menyampaikan bahwa sejak 1999, Grup APRIL telah berkontribusi dalam pembentukan nilai tambah bruto atau PDB nasional sebesar Rp368,51 triliun, dimana diantaranya sekitar 93,68 persen (Rp345,68 triliun) muncul sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Riau.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir kontribusi nominal Grup APRIL terhadap pembentukan PDB nasional terus mengalami peningkatan dari Rp20,14 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp40,64 triliun pada tahun 2018. Pada periode yang sama, kontribusi nominal Grup APRIL terhadap PDRB Riau juga menunjukkan kecenderungan peningkatan yang sama.

Dr. Ir. Uka Wikarya M.Si, Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Energi LPEM FEB UI menjelaskan kontribusi yang semakin besar dari Grup APRIL menunjukkan bahwa industri pulp dan kertas yang dijalankan secara terintegrasi dari hulu ke hilir memberikan dampak yang luas untuk perekonomian nasional, khususnya Riau yang meliputi berbagai indikator, seperti penciptaan lapangan kerja, pendapatan rumah tangga sampai kontribusi fiskal.

"Tidak hanya menciptakan kesempatan kerja baru, produk kayu dari industri bubur kertas, kertas dan dissolving pulp yang dijalankan Grup APRIL memberikan manfaat nyata melalui dampak pengganda (multiplier effect) yang tercipta dan telah berkontribusi besar bagi ekonomi dan fiskal negara," ujar Uka.