Rengat (ANTARA) - Ratusan masyarakat dari berbagai daerah setiap hari menikmati objek wisata kolam air panas di Hulu Kuantan, Kuantan Singingi, Riau, bukan saja untuk bermain, tetapi mencari sejarah asal mulanya air itu karena konon mitosnya adalah pemandian para putri raja.
"Kolam air panas ini sangat unik, bersih, indah dan tidak jauh dari pusat kota serta salah satu tujuan wisata Kuansing," kata salah satu warga Kuansing Hendri di Teluk Kuantan, Jumat.
Hendiri mengatakan, tidak semua daerah memiliki wisata pemandian air panas yang bersumber dari mata air gunung, kolam yang satakat ini sudah dijadikan destinasi wisata lokal telah mengalami peningkatan fasilitas, namun demikian masyarakat berharap ada infrastruktur lain yang memadai agar terlihat lebih fantastis.
Pemerintah Kuansing atau instansi terkait sebaiknya membangun tempat duduk, mushalla, WC dan taman bermain lebih modern, agar setiap yang berkunjung merasa aman, nyaman dengan suguhan saat ini masih terkesan monoton, dan bisa dibuat sejumlah kolam dalam berbagai ukuran, ada kamar khusus untuk mandi.
"Untuk pengembangannya, bisa belajar dari kota Lian, seperti Suban Air Panas (SAP) di Kota Curup, Bengkulu yang optimal mengelola air panas," sebut Hendri.
Selain itu, kolam air panas ini juga berada air panas di Desa Sungai Pinang, mudah dijangkau, berada dekat rumah penduduk, namun dukungan masyarakat harus optimal dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung agar wisatawan merasa nyaman.
Salah satu masyarakat Kuansing Misran mengisahkan bahwa, konon menurut ceritera masa lalu, kolam pemandian air panas yang terletak di Desa Sungai Pinang itu adalah tempat mandinya sang raja pada masa itu.
"Namun pengelolaan setelah itu belum maksimal," ujar Raja Masran.
Raja Masran mengaku merupakan keturunan dari raja yang bersemayam di tempat itu, sang datuknya yang bernama Sultan Abdullah sebagai penerus yang merawat kolam pemandian air panas itu sejak dulunya, saat ini, datuknya tersebut telah meninggal dunia dan dimakamkan di Desa Sungai Pinang.
Masran menyebutkan beberapa bukti otentik bahwasanya di tempat itu dulunya pernah seorang raja yang memerintah, yakni berupa cap stempel yang terbuat dari kuningan bertuliskan Arab Melayu kuno yang bertuliskan Sultan Abdul Jalil.
"Cap stempel tahun 1450 Masehi ini dulunya dipergunakan sewaktu memerintah di Koto Tuo, Sungai Pinang," ulasnya.
Bupati Kuantan SingingiMursini menjanjikan, tahun 2020 ini akan mengembangkan kolam pemandian air panas yang berada di Desa Sungai Pinang, pengembangan ini merupakan proyek strategis pemerintahannya guna untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
"Program peningkatan jalan dari Desa Koto-Kombu ke pemandian air panas di Desa Sungai Pinang," tegas Bupati.
Bupati juga menceritakan bahwa, legenda yang pernah diceritakan oleh ibu kandungnya kepada dirinya tempo dulu, pemandian air panas di Desa Sungai Pinang itu adalah tempat pemandian putri kayangan, hanya orang tertentu pada zamannya diperbolehkan mandi ke tempat itu.
Berita Lainnya
Hadiri rapat paripurna, Pjs Bupati Kuansing minta dukungan bangun daerah
20 November 2024 17:13 WIB
Polisi dalami dugaan korupsi dana hibah KONI Kuansing senilai Rp15 milliar
20 November 2024 14:31 WIB
Pemkab Kuansing gelar lomba yel-yel makan ikan untuk anak TK
19 November 2024 17:07 WIB
Malam puncak HKN, Pjs Bupati minta nakes tingkatkan pengetahuan
18 November 2024 14:43 WIB
Pjs Bupati Kuansing ajak sukseskan pilkada
17 November 2024 12:53 WIB
Pjs Bupati Kuansing lepas peserta family run 2024
16 November 2024 16:38 WIB
Pjs Bupati Kuansing apresiasi debat pilkada berjalan lancar
16 November 2024 11:10 WIB
Pjs Bupati motivasi siswa SMAN 1 Sentajo Raya semangat berprestasi
15 November 2024 10:37 WIB