Dumai, 5/4 (ANTARA) - Kegiatan pelayaran di Pelabuhan Kota Dumai, Riau, sejauh ini masih belum terganggu oleh kabut asap tebal sisa kebakaran hutan dan lahan yang menutupi sebagian besar wilayah daratan kota.
"Saat ini ada sekitar tiga keberangkatan antarpulau, yakni Dumai-Batam, Dumai-Tanjung Pinang, dan Dumai-Tanjung Balai. Begitu juga dengan dua keberangkatan luar negeri seperti Dumai-Port Klang dan Dumai-Malaka, semuanya masih tetap pada jadwal yang ditetapkan," kata penjual tikel armada Fery Dumai Ekspres, Yolan, di Dumai, Selasa.
Sejauh ini, kata dia, pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) telah memberikan imbauan secara lisan tentang kewaspadaan dalam berlayar karena kondisi cuaca yang terus memburuk.
"Namun sampai sekarang belum ada larangan untuk berlayar dengan jadwal yang telah kita tetapkan," kata dia.
Kepala Bidang Humas Adpel Dumai Jufrizal secara terpisah mengatakan, kabut asap tebal di Dumai masih belum mengganggu pelayaran kapal penumpang antarpulau maupun luar negeri.
"Kami belum punya rencana untuk meminta perusahaan pelayaran untuk menunda pelayaran. Hanya saja, nakhoda kami minta waspada serta terus berupaya untuk memantau lalu lintas kapal saat berlayar dengan menggunakan radar dan alat pemantau atau GPS," kata dia.
Prosedur pelayaran saat kabut asap tebal saat ini, menurut Jufrizal, sama seperti berlayar malam, di mana nakhoda dianjurkan untuk menyalakan lampu navigasi dan membunyikan "horn" atau klakson ketika terdapat kapal lain dari arah berlawanan.
"Klakson kita minta dibunyikan setiap ada tanda gerakan dijarak lebih dari 400 meter. Hal ini untuk menghindari kemunkinan terjadinya kecelakaan laut," katanya.
Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan saat ini telah menutupi udara di Kota Dumai, sejak Selasa dini hari hingga pukul 07.30 WIB dan mengakibatkan jarak pandang di daratan kota yang berhadapan dengan Selat Malaka itu hanya berkisar 300-500 meter. ***4***