Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menyatakan sedang mengkaji rencana pemindahan tempat tinggal atau translokasi untuk warga yang setiap tahun selalu kebanjiran di tepi Sungai Subayang di Kecamatan Gunung Sahilan.
"Ada sekitar 150 lebih kepala keluarga di bantaran sungai yang terdampak banjir ini, dan ini bencana tahunan kalau musim hujan ya seperti ini," kata Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dalam pernyataan pers kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan saat meninjau korban banjir di Gunung Sahilan pada Rabu (11/12) kepala desa setempat menyatakan warga sebenarnya ingin pindah dari lokasi banjir. Warga setempat memiliki lahan pertanian yang berada di daratan lebih tinggi, namun untuk menuju tempat itu infrastruktur tidak memadai.
Baca juga: Ratusan warga terkena dampak banjir di Kampar Riau, begini kondisi mereka
Catur mengatakan, warga setempat bersedia pindah dengan kemauan sendiri sehingga kebijakan itu lebih tepat disebut translokasi bukan relokasi.
"Kalau sebutannya relokasi nanti kan jadi tanggung jawab pemerintah. Ini kan kesadaran sendiri,kami punya lahan disana, kami akan pindah kalau disana pemerintah bangunkan jembatan. kira-kira seperti itu," katanya.
Menyikapi keinginan dari warga tersebut, lanjutnya, pemerintah daerah akan mengkaji berapa kepala keluarga yang bersedia pindah dan luas tanah yang ada. Selain itu, pihaknya juga akan mengkaji untuk penganggaran pembangunan jembatan.
"Kita akan kaji ke depan karena ini berkenaan anggaran. Panjang kurang lebih 100 meter saja dalam bentuk jembatan gantung. kita tekad bersama semoga bisa terealisasi," kata Catur.
Baca juga: Puluhan korban banjir Kampar mulai terserang penyakit, salah satunya bayi enam bulan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan banjir di Kabupaten Kampar sudah mulai ditangani oleh pemerintah daerah setempat yang menyalurkan bantuan. Lokasi banjir di Kecamatan Kampar Kiri mengakibatkan akses jalan dari Desa Lipat Kain Selatan menuju Desa Teluk Paman, Kuntu, Gema, Padang Sawah, Teluk Paman Timur dan Sungai Paku tidak bisa dilalui karena ketinggian air mencapai 80 centimeter (cm).
BPBD Kampar melakukan penanganan bencana banjir di Desa Gunung Sahilan Kecamatan Gunung Sahilan. Jumlah yang terdampak banjir ada 98 KK atau setara 219 jiwa.
Selain itu, ia mengatakan BPBD Kampar juga melakukan penanganan bencana banjir di Desa Sahilan Darussalam yang juga masih berada di Kecamatan Gunung Sahilan. Dua desa tersebut banjir akibat Sungai Subayang yang meluap.
Jumlah warga yang terdampak banjir ada 143 KK atau setara 170 jiwa. Ketinggian air berkisar 60 cm hingga satu meter. "Sebagian warga sudah mulai mengungsi. Untuk saat ini tenda dan dapur umum sudah didirikan di Kecamatan Gunung Sahilan," katanya.
Baca juga: Waduh, Banjir di Riau telan satu korban jiwa dan menggenangi lima daerah
Baca juga: Bantuan Banjir untuk Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu Disalurkan