Omzet UMKM daur ulang sampah Dalang Collection capai Rp25-30 juta perbulan
Pekanbaru (ANTARA) - Manajemen usaha daur ulang Dalang Collection yang beralamat di Jalan Gajah, Simpang BPG, Kulim, Kota Pekanbaru ini meraih omzet Rp25-30 juta/bulan dari seluruh kegiatan pemanfaatan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi ini.
"Sampai saat ini produk yang sudah kita hasilkan mencapai ratusan jenis mulai dari kotak pensil, tas, kantong sisir, kotak tissu, taplak meja, sejadah hingga baju festival dan proses produksinya dikerjakan oleh 20 karyawan," kata Soffia Seffen, pemilik Dalang Collection, di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, Dalang Collection memang khusus mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kemauan untuk bekerja membantu perekonomian keluarga karena tujuan utama membangun usaha ini dari awal adalah misi sosial, katanya.
"Dalang Collection memiliki misi menyelamatkan banyaknya sampah berbahaya jika tidak dikelola dengan benar dan tentunya ingin mengurangi pencemaran sampah tersebut, setidaknya di mulai dari lingkungan sekitar kita dulu," kata perempuan peraih Kalpataru, penghargaan tertinggi lingkungan hidup, tahun 2013.
Sofia bercerita, usaha ini digelutinya sejak 2007 dengan mulai memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat yang tidak jauh dari rumahnya untuk sadar akan bahaya sampah terutama plastik dan faktanya sampah bisa menjadi rupiah.
Ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak bekerja dan akhirnya bergabung dengan Dalang Collection mampu membawa pulang upah Rp300-500 ribu perminggunya, upah ini diberikan sesuai dengan jenis dan jumlah produk yang dibuat.
"Proses produksinya pun tidak hanya dilakukan di toko saja, mereka bisa membawa dan mengerjakannya di rumah dengan sambil mengurus anak misalnya. Diharapkan pekerjaan ini mampu mengangkat tingkat ekonomi mereka dan tentunya akan mengurangi timbulan sampah yang mengotori lingkungan kita," kata perempuan kelahiran 1973 itu.
Sampah sebagai bahan produksi ini di dapat dari Bank Sampah yang berdiri sejak 2011 dan hingga kini menampung 1 ton sampah setiap harinya dari tabungan masyarakat.
Selain daur ulang sampah dan Bank Sampah Dalang Collection juga memiliki program Infaq Sampah, yakni masyarakat yang ingin menyumbang dalam bentuk sampah dapat bergabung dalam grup chat dan sampah akan di jemput ke rumah masing-masing.
Semua kegiatan ia lakukan dengan suka cita, katanya lagi, gerakan ini adalah panggilan jiwa dan ia bahagia bisa berbuat sesuatu untuk lingkungan masyarakat serta menjadi aksi nyata dari pekerjaannya sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Padat Domestik di Dinas Lingkungan dan Kehutanan Provinsi Riau.
"Sampai saat ini produk yang sudah kita hasilkan mencapai ratusan jenis mulai dari kotak pensil, tas, kantong sisir, kotak tissu, taplak meja, sejadah hingga baju festival dan proses produksinya dikerjakan oleh 20 karyawan," kata Soffia Seffen, pemilik Dalang Collection, di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan, Dalang Collection memang khusus mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki kemauan untuk bekerja membantu perekonomian keluarga karena tujuan utama membangun usaha ini dari awal adalah misi sosial, katanya.
"Dalang Collection memiliki misi menyelamatkan banyaknya sampah berbahaya jika tidak dikelola dengan benar dan tentunya ingin mengurangi pencemaran sampah tersebut, setidaknya di mulai dari lingkungan sekitar kita dulu," kata perempuan peraih Kalpataru, penghargaan tertinggi lingkungan hidup, tahun 2013.
Sofia bercerita, usaha ini digelutinya sejak 2007 dengan mulai memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat yang tidak jauh dari rumahnya untuk sadar akan bahaya sampah terutama plastik dan faktanya sampah bisa menjadi rupiah.
Ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak bekerja dan akhirnya bergabung dengan Dalang Collection mampu membawa pulang upah Rp300-500 ribu perminggunya, upah ini diberikan sesuai dengan jenis dan jumlah produk yang dibuat.
"Proses produksinya pun tidak hanya dilakukan di toko saja, mereka bisa membawa dan mengerjakannya di rumah dengan sambil mengurus anak misalnya. Diharapkan pekerjaan ini mampu mengangkat tingkat ekonomi mereka dan tentunya akan mengurangi timbulan sampah yang mengotori lingkungan kita," kata perempuan kelahiran 1973 itu.
Sampah sebagai bahan produksi ini di dapat dari Bank Sampah yang berdiri sejak 2011 dan hingga kini menampung 1 ton sampah setiap harinya dari tabungan masyarakat.
Selain daur ulang sampah dan Bank Sampah Dalang Collection juga memiliki program Infaq Sampah, yakni masyarakat yang ingin menyumbang dalam bentuk sampah dapat bergabung dalam grup chat dan sampah akan di jemput ke rumah masing-masing.
Semua kegiatan ia lakukan dengan suka cita, katanya lagi, gerakan ini adalah panggilan jiwa dan ia bahagia bisa berbuat sesuatu untuk lingkungan masyarakat serta menjadi aksi nyata dari pekerjaannya sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Padat Domestik di Dinas Lingkungan dan Kehutanan Provinsi Riau.