Pekanbaru, 25/2 (ANTARA) - Pihak Polres Kampar mengawal ketat korban peluru nyasar polisi pada saat penyerangan Mapolsek Kampar yang terjadi pada Rabu (23/2) lalu, Idris, yang saat ini dirawat di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
Idris dirujuk ke RSUD Arifin Achmad setelah sebelumnya dirawat di RS Kampar. Ia mengalami luka tembak pada bagian lengan.
Saat ANTARA mencoba masuk ke ruang perawatan langsung dihadang dengan anggota kepolisian yang bernama Brigadir Rusli yang berasal dari Polres Kampar. Tanpa alasan yang jelas, ia mengusir wartawan yang mencoba untuk meliput korban tersebut.
"Kami hanya diperintahkan untuk menjaga pasien,"tegasnya.
Dari pantauan ANTARA, Idris dijaga oleh empat anggota kepolisian. Begitu juga pihak keluarga bungkam ketika ditemui wartawan. Bahkan ketika pihak keluarga keluar, langsung dikawal pihak kepolisian.
Sementara itu Humas RSUD Arifin Ahmad, Robert, mengatakan kondisi pasien sudah membaik dibandingkan sebelumnya.
Disinggung mengenai ketatnya pengawalan pihak kepolisian, ia mengatakan pihaknya tak bisa berbuat banyak.
"Sebenarnya pihak RSUD mengizinkan saja asal pasiennya setuju. Tetapi karena pihak sekarang berada dibawah pengawasan kepolisian, jadi kita tidak bisa berbuat banyak,"jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Kampar, AKBP Muttaqien, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan olah TKP.
"Persoalan penjagaan yang ketat itu merupakan prosedur yang sudah ditetapkan," ujar dia singkat.
Ratusan massa menyerang Mapolsek Kampar pada Rabu malam. Penyerangan ini ditenggarai karena pihak kepolisian yang menangkap Zulkifli, dengan tuduhan agen judi togel. Masyarakat yang mengetahui tersebut berang, karena menilai polisi salah tangkap.
Polisi membubarkan aksi tersebut dengan melancarkan tembakan dan akibatnya tiga korban terkena luka tembakan yakni Idris, Yopi dan Andri. Dua diantaranya sudah diperbolehkan pulang, sedangkan Idris masih memperoleh perawatan lanjutan.