Rancang bangun gedung baru BNN Riau yang representatif sudah rampung

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara

Rancang bangun gedung baru BNN Riau yang representatif sudah rampung

DED bangunan gedung BNN Provinsi Riau di Jalan Citra Labersa Pekanbaru. (Meydiana Adinda Putri/Frislidia/Antara)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau mengatakan Detail Engineering Design (DED) satu unit gedung BNN Provinsi Riau representatif yang bakal dibangun di Jalan Citra Labersa, Kota Pekanbaru, kini sudah rampung setelah beberapa kali perbaikan itu.

"Sejumlah perbaikan DED gedung itu dikerjakan oleh PT. Dhika Architama, dan diharapkan finalisasi DED terkait kekurangan kecil diperbaiki harus dipenuhi hingga Desember 2019," kata Kepala Bagian Umum BNN Provinsi Riau, Iwan Kurniawan H, di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, pembuatan DED dibiayai dari dana hibah APBD Provinsi Riau 2019 sebesar Rp1,5 milyar itu sedangkan anggaran pembangunan gedung pada lahan seluas 2,1 hektare itu diharapkan bersumber dari APBD Riau sebesar Rp59 miliar.

Ia menyebutkan, kebutuhan anggaran pembangunan gedung sebesar Rp59 miliar itu tentunya diharapkan dari APBD Provinsi Riau karena bantuan diharapkan dari BNN Pusat masih dalam status moratorium.

"Saat ini kami moratorium, tidak ada pendanaan untuk pembuatan gedung karenanya kami berharap bisa didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau seperti gedung Kejaksaan Tinggi dan gedung Polda yang mendapat dukungan Pemprov Riau," katanya.

Sedangkan usulan bantuan anggaran dibutuhkan menurut Iwan sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Riau dan

berdasarkan perhitungan konsultan dana dibutuhkan mencapai Rp59 milyar untuk pembangunan gedung dan sudah termasuk biaya kontruksi dan peralatan kantor pendukung.

Ia merinci dari DED tersebut memuat rencana pembangunan kantor utama, rumah tahanan, rumah dinas untuk pegawai BNN Provinsi Riau yang tinggal di luar Kota Pekanbaru, asrama, gedung wastahti, lapangan olahraga, gedung serba guna serta rehabilitasi satelit.

"Keberadaan ruang rehabilitasi satelit dibutuhkan terkait geografis Riau berbatasan dengan Malaysia dan sejumlah negara tetangga lainnya sehingga rentan dengan peredaran narkoba, bahkan kini sudah banyak korban terpapar barang perusak jaringan syaraf itu," katanya.

Akan tetapi, katanya, di Riau sendiri belum memiliki tempat khusus untuk menangani korban terpapar narkoba untuk direhabilitasi dan yang memiliki ruang rehabilitasi itu baru BNN Lido dan Batam.

Oleh karena itu, keberadaan gedung BNN di Labersa itu nantinya bisa merehabilitasi maksimal 35 orang dengan lebih fokus lagi. Sementara itu gedung BNN Provinsi Riau yang digunakan kini merupakan gedung pinjam pakai oleh Pemerintah Provinsi Riau kepada BNN Provinsi Riau.

"Namun demikian kondisi gedung tersebut sudah tidak layak pakai lagi apalagi jumlah ruangannya pun terbatas sehingga menghambat BNN Provinsi Riau untuk bisa bekerja lebih optimal lagi," katanya.