Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akhirnya memperpanjang status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan dari seharusnya berakhir 31 Oktober menjadi 10 November 2019.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Minggu, mengatakan, perpanjangan status tersebut untuk merespon perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang menyatakan bahwa hujan di wilayah Sumsel akan turun pada pekan kedua November.
“Dengan adanya perpanjangan status bencana ini, diharapkan semua pihak terkait tetap siaga untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang saat ini masih terjadi di beberapa lokasi,” kata Herman Deru.
Ia mengatakan, bukan hanya memperpanjang status darurat bencana dengan mengeluarkan SK Nomor 592/KPTS/BPBS-SS/2019 tentang Penetapan Status Keadaan Tanggap Darurat Bencana Asap Kebakaran Hutan dan Lahan, Herman Deru juga memastikan adanya pencairan dana penanggulangan karhutla yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
"Sebenarnya hari Jumat (25/10) kemarin dana itu sudah cair. Tepatnya saat kami melepas 850 personel tambahan untuk memadamkan karhutla di Kabupaten OKI," kata dia.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk menghambat pencairan dana tersebut karena peruntukannya sangat jelas mengingat bencana asap harus cepat ditanggulangi apalagi cuaca ekstrim diprediksi akan berlanjut hingga pekan pertama bulan November.
Berdasarkan SK Gubernur Sumsel tersebut dana karhutla yang dicairkan itu berasal dari APBN Tahun Anggaran 2019 pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI dan APBD Sumsel (Belanja Tidak Terduga) Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sumsel.
Sementara itu, kabut asap di Provinsi Sumatera Selatan semakin pekan dalam sepekan terakhir karena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah kabupaten. Beberapa kabupaten seperti Ogan Komering Ilir, diketahui sudah 22 hari tanpa hujan.
Pada Jumat (25/10), Sumatera Selatan mencatat jumlah titik panas terbanyak dalam periode kemarau tahun ini yakni 1.279 hotspot sehingga membuat kabut asap semakin pekat di Kota Palembang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatatan Iriansyah mengatakan pada Jumat dilakukan penambahan personel di Kabupaten Ogan Komering Ilir yakni sebanyak 1.030 orang.
“Personel ini terdiri dari 300 orang dari TNI, 500 orang dari Polri, 50 orang dari Satpol PP, dan sisanya dari BNPB dan Tagana,” kata dia.
Baca juga: Ini kata pejabat Malaysia soal bencana asap di Riau
Baca juga: Satgas isyaratkan Siaga darurat karhutla Riau tidak diperpanjang
Berita Lainnya
Riau ajukan bantuan helikopter untuk padamkan karhutla
29 March 2024 12:29 WIB
Kabupaten berstatus siaga darurat karhutla Riau bertambah
27 March 2024 20:49 WIB
Tak banyak titik panas, lahan terbakar di Meranti capai 115 hektare
27 March 2024 16:21 WIB
Tim gabungan BPBD, TNI/Polri bekerja keras padamkan Karhutla di Meranti
25 March 2024 20:55 WIB
34,33 hektare lahan di Bengkalis habis akibat karhutla
25 March 2024 19:47 WIB
Kabut asap pekat selimuti Dumai, warga terlihat belum gunakan masker
23 March 2024 23:19 WIB
Karhutla di Meranti meluas, titik api menyala sampai malam hari
23 March 2024 22:36 WIB
Ada 99 titik panas di Riau
23 March 2024 11:15 WIB