Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang berencana membangun Autonomous Rail Transit (ART) atau menghidupkan kembali Semarang Trem sebagai alternatif transportasi umum dalam kota berbasis kereta api.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Sabtu, mengatakan, pemerintah kota akan menggandeng PT KAI untuk mewujudkan rencana tersebut.
Baca juga: Kereta Cepat Perjalanan Guangzhou-Hong Kong Ditempuh Dalam 48 Menit
"Transportasi umum berbasis kereta api merupakan yang paling memungkinkan di Kota Semarang," katanya.
ART maupaun Semarang Trem, kata dia, merupakan yang paling memungkinkan untuk Ibu Kota Jawa Tengah ini.
"Tergantung mana yang paling cepat dan efisen," tambahnya.
Menurut dia, selain memenuhi kebutuhan transportasi umum, angkutan berbasis kereta api ini juga dapat mendukung sektor pariwisata Kota Semarang.
Sejumlah rute angkutan kereta dalam kota ini sendiri, lanjut dia, juga sudah disiapkan untuk melintasi jalan protokol di Semarang, seperti Jalan Pemuda, Jalan MT Haryono, serta kawasan Simpang Lima.
Selain itu, ia juga menyebut desain yang dipersiapkan juga memungkinkan alternatif rute Pedurungan yang berada di bagian timur Semarang menuju Bandara Ahmad Yani.
Baca juga: Rini: Komponen Lokal Kereta Cepat 60 Persen
Baca juga: Rizal Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Berita Lainnya
Rinitis alergi tidak kunjung sembuh waspada penyakit penyerta atau multimorbiditas
25 April 2024 17:01 WIB
Seorang ibu di Zambia berhasil menyelamatkan balitanya dari serangan macan tutul
25 April 2024 16:41 WIB
Menhub Budi Karya siap fasilitasi investasi Jepang pada proyek TOD MRT Jakarta
25 April 2024 16:22 WIB
Wapres: Identifikasi faktor penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting
25 April 2024 16:05 WIB
WhatsApp uji coba fitur baru telepon tanpa perlu simpan kontak
25 April 2024 15:55 WIB
Album baru Taylor Swift lewati 1 miliar streaming di platform Spotify
25 April 2024 15:41 WIB
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan pelatih STY untuk timnas hingga 2027
25 April 2024 15:30 WIB
Mendag Zulkifli Hasan imbau masyarakat tak khawatir nilai rupiah karena devisa kuat
25 April 2024 15:20 WIB