Tanjak Melayu makin diperkenalkan oleh UMKM Sovantik lewat gantungan kunci

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, sovantik

Tanjak Melayu makin diperkenalkan oleh UMKM Sovantik lewat gantungan kunci

Tanjak Melayu makin diperkenalkan oleh UMKM Sovantik lewat gantungan kunci (Riau.Antaranews/Fuji Rahayu/Frislidia)

Pekanbaru (ANTARA) - Pengelola UMKM Sovenir Antik (Sovantik), di Jalan Bangau Sakti, Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, berupaya melestarikan budaya Melayu berupa gantungan kunci tanjak atau Sovenir Antik (Sovantik) berbahan baku sampah anorganik yang didaur ulang.

"Bahan baku gantungan kunci tanjak ini dari sampah anorganik seperti kotak susu bekas yang dikumpulkan sendiri, dan kain batik atau songket sisa jahitan," jelas Kisya, di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan, bahan baku ini sengaja dipilih karena mudah untuk ditemukan dan bisa dijadikan solusi untuk mengurangi sampah sedangkan proses produksi produk ini dimulai dari pengumpulan bahan baku, pembentukan pola, proses akhir, hingga pemasaran.

Seluruh rangkaian tahap ini, katanya menyebutkan, dikerjakan oleh tim dengan jumlah tujuh orang yang berlatar belakang pendidikan berbeda sebagai upaya memberdayakan teman-teman menggunakan waktu luang mereka agar bisa lebih produktif.

"Sovantik ini dikerjakan bersama para sahabat supaya maju bersama, dan menambah uang jajan dan alhamdulillah semenjak terbentuk tahun 2018, pesanan aneka suvenir seperti suvenir pernikahan atau oleh-oleh, selalu meningkat," katanya.

Selain menerima pesanan untuk suvenir pernikahan atau oleh-oleh, Sovantik terus melestarikan budaya Melayu itu kepada peserta dalam berbagai saat dirinya aktif menjadi sponsor dan narasumber dalam berbagai kegiatan, seperti acara yang digelar Komunitas Duta Lingkungan Kota Pekanbaru, acara pertemuan komunitas se-Pekanbaru, dan Al-quranic Camp di tahun 2019.

Upaya pelestarian budaya Melayu itu, dilakukan dengan cara membagikan produk Sovantik atau Tanjak Melayu dalam bentuk gantungan kunci itu pada peserta secara gratis, ini sekaligus bagian dari kegiatan promosi selain dari mulut ke mulut juga lewat digital.

"Pemasaran digital biasanya dilakukan lewat akun Instagram @sovantik.id, melalui akun ini tim Sovantik gigih mempromosikan sejarah Tanjak dan sejumlah kegiatan lainnya saat Sovantik menjadi sponsor," katanya.

Terkait aktivitas positifnya tersebut, Kisya justru mendapat dukungan anggaran dari Universitas Riau untuk tahun 2019 sebesar Rp4 juta yang diperoleh lewat seleksi proposal dana hibah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unri.

Melalui bantuan dana hibah ini, Kisya pun beharap bisa mengembangkan usaha ekonomi produktif juga menjadi modal untuk aktif menjadi sponsor dan terlibat dalam berbagai pameran dan bazar.