Ojek daring "Anterin" hadir di Kota Dumai

id Ojek online dumai, anterin dumai,Anterin

Ojek daring "Anterin" hadir di Kota Dumai

Peluncuran Anterin di Kota Dumai. (ANTARA/Abdul Razak)

Dumai (ANTARA) - Satu aplikasi transportasi dalam jaringan (daring) kembali hadir dan diperkenalkan bagi masyarakat Kota Dumai, yaitu Anterin, diklaim berbeda dengan operator transportasi lain karena pelanggan bebas memilih supir dan kendaraan sesuai selera serta tarif bersaing.

Direktur Eksekutif Anterin Wilayah Sumbagteng Yanry MS Mathan mengatakan, Anterin resmi masuk ke Provinsi Riau pada 27 Juli 2019 dan akan langsung dikembangkan di 12 kabupaten/kota untuk berkontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat dan pilihan ojek online yang merupakan seratus persen karya anak bangsa.

"Mulai 5 Oktober 2019 Anterin resmi hadir di Kota Dumai, Bengkalis, Duri dan Selat Panjang. Kita komit mempertahankan kedaulatan bangsa dan siap bersaing dalam inovasi teknologi transportasi online, dan hadir dengan prinsip keberpihakan para mitra pengemudi," kata Yanry, Minggu.

Dijelaskan, Anterin perusahaan teknologi asal Indonesia yang membuat aplikasi mobile untuk menyediakan jasa angkutan ojek motor, transportasi mobil, on-demand kurir serta truk, didirikan pada2016 di Jakarta oleh Imron Hamzah dan Rachmat Efendi.

Saat ini Anterin berada di posisi tiga aplikasi layanan transportasi online di Indonesia dan telah memiliki lebih dari 250 ribu pengemudi lebih di 20 kota, dan kepuasan driver serta pelanggan jadi prioritas ke depan.

Sejumlah keunggulan Anterin diklaim belum dimiliki aplikasi transportasi online lain ialah, pelanggan bisa memilih kendaraan dan pengemudi, tarif bersaing karena dilelang, kemudian ada fitur jaring jalan atau koleksi foto tempat kunjungan terkenal di satu tempat untuk menambah pendapatan driver.

Sementara, Pimpinan Daeler Anterin Kota Dumai Nurahmiwati menyebut bahwa saat ini aplikasi Anterin dapat diunduh di Google Play pada sistem operasi Android, dan ditarget awal segera memiliki 200 driver baik sepedamotor ataupun mobil dengan 13 agen.

"Anterin tidak mengambil komisi dari driver, sehingga 100 persen pendapatan jadi hak mereka, dan kita berharap kehadiran Anterin dapat diterima si tengah masyarakat," harap Nurahmiwati.

Baca juga: Tendang ojol di Bogor, polisi ini dimutasi

Baca juga: Pendapatan tukang ojek online menurun saat bencana kabut asap