Pasir Pengaraian, Riau 6/12 (ANTARA) - Sebanyak 228 ekor hewan penular rabies berupa anjing liar di Kabupaten Rokan Hulu atau Rohul, Provinsi Riau, telah berhasil dimusnahkan, kata pejabat berwenang.
"Eliminasi atau pemusnahan hewan penular rabies berupa anjing liar itu bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit rabies," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Marjoko melalui kepala bagian kesehatan hewan dan pengawasan M.Muncar kepada ANTARA, Senin.
Dia mengatakan, 228 ekor anjing liar yang telah dimusnahkan tersebut berasal dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Rohul. Katanya program eliminasi anjing liar itu dilakukan setiap tahun pada awal Oktober hingga akhir Nopember.
Pelaksanaan pemusnahan terhadap anjing liar itu, katanya dilakukan dua kali dalam setiap pekannya dan untuk dua kecamatan. Sesuai jadwal kata dia, setiap kali pelaksanaan akan membutuhkan waktu dua hari.
Menurut dia, pemusnahan hanya dilakukan kepada hewan penular rabies (HPR) berupa anjing liar yang sebelumnya tidak berhasil dilakukan vaksinasi anti rabies, namun jika HPR milik masyarakat tersebut telah divaksin maka tetap akan dibiarkan hidup.
"Dengan selesainya eliminasi terhadap anjing liar ini diharapkan di Kabupaten Rohul akan terbebas dari penyebaran virus rabies yang ditularkan melalui gigitan anjing," tuturnya.
Ia mengimbau apabila ada warga menemukan anjing yang tidak berpemilik atau liar agar dapat melaporkan ke dinas peternakan setempat, untuk dilakukan eliminasi.
Berdasarkan data Disnakan Rohul jumlah populasi anjing yang ada di Kabupaten Rohul sepanjang 2010 ini telah mencapai 7.000 ekor dan mereka tersebar di seluruh kecamatan di Rohul, namun jumlah populasi tertinggi terletak di kecamatan Tambusai yang merupakan daerah perbatasan dengan Sumatera Utara.
Kasus gigitan anjing liar yang terjadi di Rohul dari Januari hingga Nopember 2010 ini sedikitnya telah mencapai empat orang yang dinyatakan positif rabies yang diakibatkan gigitan anjing.
Sedangkan kasus gigitan anjing pada tahun 2009 lalu sebanyak 10 orang, dari jumlah itu yang positif rabies terdapat juga sekitar empat korban gigitan anjing.
"Meski demikian sepanjang dua tahun terakhir ini, kasus warga yang meninggal akibat penyakit rabies belum ditemukan, sebab semua korban langsung mendapat pertolongan," kata Muncar.