Legislator Pekanbaru imbau warga ikut cegah Karhutla

id DPRD pekanbaru

Legislator Pekanbaru imbau warga ikut cegah Karhutla

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintas di atas jembatan Siak IV yang diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan, di Pekanbaru, Riau, Selasa (6/8/2019). Kota Pekanbaru sudah sepekan diselimuti kabut asap dampak Karhutla, kondisi ini membuat Pemerintah Kota Pekanbaru menetapkan siaga darurat. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/aww.

Kota Pekanbaru (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Sahril mengimbau warga di kota itu untuk ikut berperan aktif dalam pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan pada tiga titik yang dinilai rawan karhutla.

"Tiga titik rawan terjadinya kebakaran itu bahkan sudah terjadi seperti di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Rumbai-Rumbai Pesisir dan Kecamatan Tenayan Raya, jagan sampai meluas lagi," kata Sahril kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, peran warga sangat penting untuk menekan terjadinya kabut asap dan banyak hal yang bisa dilakukan oleh warga untuk mewaspadai terjadinya kebakaran lahan.

Ia menyebut contoh, warga tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran lahan dengan cara membuang putung rokok sembarangan.

"Sebab lahan yang kering akan sangat mudah terbakar apa lagi untuk lahan gambut, selain mudah terbakar dan juga apainya lama bisa dipadamkan," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga berharap tim Satgas Karhutla Kota Pekabaru, untuk lebih meningkatkan ksiagaan khususnya pada titik-titik lokasi lahan yang rawan kebakaran.

Sementara itu Jikalahari mengumpulkan data pantauan Satelit Terra-Aqua Modis dan menemukan bahwa sepanjang 2019 ada 683 hotspot muncul di areal konsesi 49 korporasi ini. Dengan Confidence besar dari 70 persen, ada 272 titik yang berpotensi menjadi titik api.

Hotspot terbanyak berada di PT Sumatera Riang Lestari (131 titik), PT Rimba Rokan Lestari (71 titik), PT Panca Surya Agrindo Sejahtera (51 titik), PT Arara Abadi (33 titik) dan PT Peputra Supra Jaya (16 titik). "Bahkan dari pantauan hotspot sepanjang 5 tahun terakhir, terdapat 5.234 hotspot yang berpotensi menjadi titik api di areal 49 korporasi yang Jikalahari laporkan.