Istanbul (ANTARA) - Iran akan memberikan tanggapan "dalam beberapa hari mendatang" terhadap usulan terbaru Amerika Serikat terkait program nuklir di negara Timur Tengah itu.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada sebuah acara di Beirut, Lebanon, pada Selasa (3/6), seperti dikutip media Iran.
"Usulan AS itu mengandung banyak ambiguitas dan pertanyaan," kata dia. "Banyak hal dalam usulan tersebut masih belum jelas."
Araghchi, ketua tim perunding Iran dalam negosiasi tidak langsung dengan AS, menegaskan bahwa Iran tidak akan berkompromi soal pengayaan uranium di wilayahnya sendiri.
"Ini adalah kenyataan yang telah diterima oleh semua negara. Pengayaan kini menjadi simbol kebanggaan dan kehormatan nasional bagi rakyat Iran," katanya.
Pada Sabtu lalu, diplomat senior itu juga menyatakan bahwa Iran akan merespons usulan AS secara "tepat" dan "sesuai dengan prinsip, kepentingan nasional, dan hak rakyat Iran."
Perundingan Iran-AS yang dimediasi oleh Oman itu telah dilakukan lima putaran sejak April di Muscat dan Roma. Pertemuan keenam telah dijadwalkan, tetapi tempatnya belum ditentukan.
Isu pengayaan uranium Iran menjadi titik krusial dalam perundingan tersebut. AS mendesak agar program itu dihentikan, tetapi Iran bersikeras untuk melanjutkannya.
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan dirinya tidak berharap banyak dari perundingan dengan AS tersebut.
Dia menegaskan bahwa Iran "tidak memerlukan izin siapa pun" untuk memperkaya uranium di wilayahnya sendiri.
Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap Iran jika kesepakatan tidak tercapai.
Di masa jabatannya yang pertama, dia menarik AS keluar dari Perjanjian Nuklir 2015 pada 2018.
Baca juga: China dukung rencana pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat
Baca juga: Menlu China, Rusia, Iran bertemu di Beijing bahas masalah nuklir
Sumber: Anadolu