Jakarta (ANTARA) - Pakar tanaman hutan kota Prof. Endes N. Dahlan mengatakan pohon trembesi atau juga disebut pohon hujan paling tinggi menyerap karbondioksida (CO2) di udara.
"Yang menyerap CO2 paling tinggi itu trembesi atau ki hujan," katanya di Jakarta, Senin.
Baca juga: BBKSDA Riau siapkan skema wisata alam Taman Nasional Zamrud
Dia mengatakan pohon hujan yang memiliki rentangan cabang panjang hingga lebih dari 15 meter dapat menyerap 23 ton CO2 per tahun.
Namun demikian, dahan pohon ini hanya mampu menyerap CO2 selama 10 sampai satu bulan sebelum akhirnya jatuh berguguran.
Pohon tersebut akan membutuhkan energi cukup besar untuk dapat membentuk dahan yang baru dan juga mempertahankan cabang.
Sementara itu, Endes menggarisbawahi bahwa pada dasarnya semua tumbuhan memiliki kemampuan untuk menyerap polutan yang dapat menyebabkan polusi udara.
"Semua jenis tumbuhan bisa menyerap polutan di udara," katanya.
Namun, tanaman yang dapat menyerap polutan paling banyak adalah tanaman jenis pepohonan yang berdahan banyak.
"Mawar, anggrek, lidah mertua juga bisa, tapi tidak setinggi tanaman pepohonan kemampuan serapan polutannya," katanya.
Baca juga: Bupati Bengkalis Apresiasi Gerakan Menanam Pohon Pelindung
Baca juga: Dishutbun Rohul Tanam 10 Ribu Pohon Pelindung
Baca juga: Warga Pekanbaru Diimbau Jaga Pohon Pelindung
Pewarta: Katriana