Washington (ANTARA) - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui kemungkinan pembelian persenjataan oleh Taiwan senilai 2,2 miliar dolar AS (sekitar Rp31 triliun), menurut Departemen Pertahanan AS pada Senin (8/7).
Persetujuan diberikan kendati ada keberatan dari China soal kesepakatan tersebut.
Baca juga: Polisi Bali temukan senjata hilang di mobil
Persenjataan yang akan dibeli oleh Taiwan akan berupa tank M1A2T Abrams, peluru kendali Stinger serta peralatan-peralatan terkait.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Juni, yaitu ketika laporan soal kemungkinan pembelian senjata itu muncul pertama kali, bahwa China benar-benar prihatin soal penjualan senjata oleh AS kepada Taiwan. China mendesak AS untuk menghentikan tindakan tersebut agar hubungan kedua negara tidak terganggu.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan-Dephan AS (DSCA) mengatakan dalam pernyataan bahwa penjualan persenjataan, atas permintaan Taiwan, itu tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan tersebut.
Taiwan meminta AS untuk menjual kepadanya antara lain 108 tank M1A2T Abrams buatan General Dynamics Corp serta 250 rudal Stinger.
DSCA pada Senin memberi tahu Kongres soal kemungkinan penjualan senjata tersebut. Menurut DSCA, persenjataan yang kemungkinan dibeli Taiwan juga berupa senapan mesin, amunisi, kendaraan lapis baja Hercules untuk memperbaiki tank-tank yang tak berfungsi serta kendaraan pengangkut peralatan berat.
Reuters pada Juni melaporkan bahwa pemberitahuan tak resmi soal pengajuan penjualan senjata itu sudah disampaikan kepada Kongres AS.
Amerika Serikat adalah pemasok utama persenjataan bagi Taiwan, yang dianggap China sebagai provinsinya yang berkhianat.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen pada Maret mengatakan Washington telah memberikan tanggapan positif terhadap permintaan Taipei untuk membeli persenjataan baru agar dapat meningkatkan kemampuan pertahanannya dalam menghadapi tekanan dari China.
AS tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan namun terikat secara hukum untuk membantu Taiwan untuk mempertahankan diri.
Baca juga: Selandia Baru luncurkan program "pembelian-kembali" senjata semiotomatis
Baca juga: Turki bisa beli sistem pertahanan udara lain, bila AS keberatan dengan Patriot
Sumber: Reuters
Penerjemah: Tia Mutiasari
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB