Pakar: Pendidikan Harus Berorientasi Pada Keahlian

id pakar pendidikan, harus berorientasi, pada keahlian

Pekanbaru, 6/11(ANTARA)- Pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, Dr. Mussadiq Misbach mengatakan pendidikan yang diterapkan di Indonesia seharusnya berorientasi pada keahlian.

"Namun yang terjadi saat ini, pendidikan yang ada belum berorientasi pada keahlian dan lebih mengedepankan pada pendidikan formal tanpa adanya keahlian yang spesifik," ujar dia di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan saat ini pendidikan yang berlangsung saat ini tidak efisien dalam penggunaan anggaran. Menurutnya, dengan anggaran pendidikan setiap tahunnya sebesar Rp200 triliun, maka pendidikan yang ada seharusnya lebih baik.

"Namun kenyataanya, anggaran digunakan untuk program-program yang tidak menyentuh langsung pada masyarakat. Seharusnya penggunaan dana tersebut, turut memperhatikan faktor ekonomi," tutur dia.

Dicontohkannya, pemerintah mempunyai program dari SD hingga SMA. Tapi begitu lulus dari SMA, banyak lulusan yang tidak terserap pada tenaga kerja. Oleh karena itu, pemerintah harus merancang program keahlian sehingga begitu siswa SMA lulus, ia sudah mempunyai keahlian dan siap diserap dunia kerja.

"Dengan demikian, akan ada timbal balik antara uang yang dikucurkan pemerintah dan pajak yang diberikan ketika siswa tersebut sudah bekerja. Saat ini yang terjadi tidak memikirkan akan hal itu," tambah dia.

Selain itu, lanjutnya, keahlian tersebut yang menjadi patokan dalam melakukan sistem penggajian oleh pengusaha. Meski demikian, lanjutnya, hal tersebut tidak mudah diterapkan karena paradigma masyarakat masih berorientasi pada sekolah formal. Padahal di negara-negara Eropa utara sudah menerapkan hal tersebut.