Semarang (ANTARA) - Budayawan kondang Emha Ainun Nadjib mengatakan Indonesiamembutuhkan sosok pemimpin yang memilikiaura seorang pawang.
"Kalau presidennya punya aura pawang, Indonesia damai," kata tokoh intelektual yang akrab disapa Cak Nun ini di Semarang, Rabu.
Ia mencontohkan seorang pawang Harimau atau pawang hujan.
Menurut dia, pawang menjadi seseorang yang hebat bukan karena kesaktiannya.
Bangsa Indonesia, lanjut dia, sangat mendesak untuk memiliki kepemimpinan nasional yang benar-benar memahami kebutuhan sejarah negeri ini.
"Bukan yang sekadar memenuhi selera darurat rakyat dan survavilisme warga negara," katanya.
Ia menambahkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar-benar memiliki kelengkapan ilmu, kewibawaan, kebijaksanaan, serta yang terasa jelas oleh semua orang dialektikanya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ia menilai tahun 2019-2024, mungkin merupakan peluang terakhir bagi Indonesia untuk melakukan transisi, transformasi, dan perubahan-perubahan mendasar.
Cak Nun sendiri telah menyusun 11 pertanyaan sederhana yang ditujukan bagi para calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2019.
Ke-11 pertanyaan yang disusunnya sejak Februari 2019 itu, menurut dia, merupakan pertanyaan sederhana yang dibuatnya sebagai salah satu bagian untuk turut berkontribusi bagi Indonesia.
"Karena saya tidak ada akses ke sana dan tidak mungkin dilibatkan, jadi ya saya bikin sendiri," ujarnya.
Berita Lainnya
Dirawat di RS, begini kondisi terakhir Cak Nun
07 July 2023 8:26 WIB
Cak Nun minta Puan Maharani untuk bawa PDI Perjuangan jadi partai pengayom
11 April 2022 14:36 WIB
Grup band Kotak ajak Cak Nun kolaborasi lagu "Manusia Manusiawi"
24 July 2020 13:13 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB