Siak, Riau (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, Provinsi Riau mengantisipasi asap kotor atau jerebu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan melihat secara kasat mata karena tidak berfungsinya Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) setempat.
"Kita tetap waspada dan antisipasi. Pokoknya ketika nampak dengan kasat mata, kita berikan masker. Kita bagikan di jalan," kata Kepala Dinkes Siak, Toni Chandra melalui Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat, Sumiarti di Siak, Rabu.
Hal tersebut katanya sudah dilakukan dua kali di Kecamatan Siak dengan satu kali pembagian sebanyak 1.000 masker. kemudian ini juga diinstruksikan kepada Pusat Kesehatan Masyarakat di kecamatan-kecamatan lainnya.
Baca juga: Jerebu selimuti Dumai, BPBD: 7 titik baru Karhutla seluas 32,5 hektare
Selain itu pihaknya juga mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas luar ruangan dan banyak meminum air putih.
Sampai saat ini lanjutnya dalam satu pekan terakhir tercatat sudah 122 orang yang terkena gangguan pernapasan atau ISPA. Iritasi mata dan asma ada lima kasus serta iritasi kulit sebanyak 17.
"Artinya satu hari se-kabupaten hanya 17 yang ISPA dan setelah itu dibagi juga dengan 14 kabupaten. Ini masih rendah, belum signifikan dan belum tentu juga semuanya karena kabut asap," ungkapnya.
Baca juga: Vidio - Ratusan hektare lahan perkebunan warga di Bengkalis ludes akibat Karhutla
Berdasarkan data Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru pada Rabu (20/03) ada 165 titik panas di Riau. Sedangkan di Siak sendiri ada sebanyak 11 titik.
Dari jumlah tersebut di Riau ada 107 yang merupakan titik api dan di Siak ada tujuh. Hal ini mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan yang berpotensi menimbulkan kabut asap.
Baca juga: Satgas Karhutla Riau ajak masyarakat shalat Istisqa meminta hujan