Pekanbaru (ANTARA) - Kebakaran besar di lahan gambut muncul di dua lokasi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, yang meluas dengan cepat ke perkebunan sagu milik warga setempat.
“Ini kebakaran baru, teridentifikasi sejak Kamis, lokasinya cukup jauh untuk dijangkau dan sampai membakar tanaman sagu warga,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Edy Afrizal, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Jumat.
Ia menjelaskan lokasi kebakaran pertama di daerah Kampung Balak Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebing Tinggi. Api membakar semak belukar dan merambat ke kebun sagu warga.
Baca juga: Chevron Berusaha Padamkan Kebakaran di Konsesi Dumai Hingga Malam Hari
“Ini yang susah untuk memadamkan kebakaran di kebun sagu karena api ada di atas dan bawah. Api membakar pohon dan juga gambut di bawah,” katanya.
Ia mengatakan kini ada sekitar 70 petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, perangkat kecamatan, masyarakat dan perusahaan EMP Malacca Strait yang mencoba memadamkan kebakaran lahan gambut di Kampung Balak.
Lokasi kebakaran lahan kedua berada di Desa Bungur, Kecamatan Rangsang Timur. Edy mengatakan kebakaran sangat sulit dijangkau karena tidak ada akses jalan.
Untuk menuju lokasi kebakaran, petugas pemadam gabungan harus menggunakan perahu cepat dan menyambung lagi menggunakan sampan melalui sungai kecil.
“Karena air sungai sedang surut, jadi harus pakai sampan kecil melewati pohon-pohon bakau makin sulit sampai ke lokasi kebakaran,” katanya.
Kebakaran lahan gambut di lokasi itu menghanguskan semak dan pohon sagu milik warga.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi lonjakan titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan di wilayah pesisir Riau, tepatnya Kabupaten Kepulauan Meranti.
Berdasaran pencitraan Satelit Terra dan Aqua, Jumat, sebanyak 39 titik panas di Riau dan 33 di antaranya terdeteksi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain 33 titik di Meranti, tiga titik panas juga terdetesi di Bengkalis, serta masing-masing satu titik di Indragiri Hilir, Rokan Hilir hingga Pelalawan.
Dari seluruh titik panas tersebut, BMKG menyatakan 35 titik dipastikan sebagai titik api, atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan antara 70 hingga 100 persen.
Secara umum, kondisi Karhutla di wilayah pesisir Riau berangsur membaik. Kualitas udara yang sempat memburuk hingga kondisi berbahaya sepanjang Februari lalu di Rupat dan Dumai berangsur pulih. Tim gabungan hingga kini masih terus berjibaku melakukan upaya pemadaman di wilayah kebakaran.
Baca juga: Cegah Karhutla, 12 Desa Di Meranti Bentuk Masyarakat Peduli Api
Baca juga: Manfaatkan Teknologi, BPBD Meranti Gunakan "Drone" Untuk Pantau Banjir
Berita Lainnya
Organisasi masyarakat sipil digandeng cegah karhutla di Siak
10 October 2019 20:55 WIB
Karhutla Riau - Nasib anak-anak korban jerubu, ketika udara sudah berbahaya
23 September 2019 20:07 WIB
Karhutla Riau - Asap dari Jambi dan Sumsel akan berkumpul di Riau
23 September 2019 13:37 WIB
52 perusahaan penyebab karhutla telah disegel
22 September 2019 6:41 WIB
Posko kesehatan bagi korban asap karhutla diminta siaga 24 jam
20 September 2019 18:17 WIB
Karhutla Riau - Gubernur Riau dukung Tour de Siak dilanjutkan meski masih ada kabut asap
20 September 2019 11:07 WIB
Presiden tinjau langsung pemadaman Karhutla di Pekanbaru pagi ini
17 September 2019 6:36 WIB
Karhutla Riau - Presiden Jokowi minta Riau aktif berantas titik api
17 September 2019 6:26 WIB