Rendang Payakumbuh Bisa Kuasai Pasar Arab Saudi, Bagaimana Caranya?

id rendang,arab saudi

Rendang Payakumbuh Bisa Kuasai Pasar Arab Saudi, Bagaimana Caranya?

Rendang, makanan khas Indonesia asal Sumatera Barat. (Antara News/easycookingindo.blogspot.com)

Payakumbuh (Antaranews Riau) - Lewat kuliner, sebuah bangsa bisa mempengaruhi negara lain, setidaknya dalam selera makan masyarakatnya. Makanan itu adalah rendang, yakni daging sapi yang dimasak perlahan dengan santan kelapa dan bumbu-bumbu khas Sumatera Barat sehingga tahan lama.

Pemerintah Kota Payakumbuh optimistis daerah itu mampu menguasai pasar rendang di Arab Saudi dengan berbagai langkah termasuk mengikuti Pameran Produk Haji dan Umrah 2019 di negara itu.

"Kami optimistis bisa menguasai pasar rendang di Saudi ini, apalagi kita sudah memiliki sentra rendang di samping kampung rendang yang selama ini sudah eksis dan dikenal di pasar lokal, Insya Allah kami mampu menyuplai rendang dengan jumlah yang maksimal," kata Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz di Payakukmbuh, Selasa.

Baca juga: Siapa Yang Tidak Mengenal Dan Menyukai Rendang, Berikut Tips Mengolah Daging Kurban Jadi Rendang Enak

Setelah menghadiri pameran di penghujung tahun 2018, Pemkot Payakumbuh diwakili Wakil Wali Kota Erwin Yunaz kembali memenuhi undangan Konsulat Jenderal RI Jeddah untuk mengikuti Pameran Produk Haji dan Umrah 2019 pada 24-26 Januari di Balai Nusantara, Wisma Konjen RI Jeddah, Amru Ad Dabbagh Street, Andalus District, Al Tahlia -Jeddah.

"Hari pertama langsung 'turun gunung' dalam rangka mempromosikan Randang Payakumbuh di Jeddah dan Alhamdulillah langsung mendapat tanggapan positif, baik dari Konjen RI maupun pengusaha lokal sebab mendapatkan rasa asli dari sumber yang tepat dan bisa dikomunikasikan," ujar Erwin Yunaz.

Seorang ibu tengah memasak rendang daging. (FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra)


Ia menjelaskan dalam pameran tersebut, di samping membawa sampel produk Randang Payakumbuh, dirinya juga membawa buku dan video Promosi Randang Payakumbuh yang berjudul "Payakumbuh City of Randang".

Buku tersebut merupakan produksi Dinas Kominfo Kota Payakumbuh bekerja sama dengan tenaga ahli dari Universitas Andalas.

"Insya Allah, dari promosi dan presentasi yang kita lakukan, Insya Allah sudah ada beberapa pengusaha yang siap merealisasikan pembelian Kalio Randang Payakumbuh untuk kebutuhan Haji dan Umrah," ungkapnya.

Baca juga: Umrah Weekend, Optimalkan Akhir Pekan Untuk Orang-orang Sibuk

rendang untuk dikirim ke lokasi bencana alam. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah


Wawako Erwin Optimis Randang Payakumbuh bisa memenuhi kebutuhan pasar haji dan umrah mengingat Payakumbuh telah memiliki sarana produksi yang cukup lengkap.

Pada kesempatan itu, Erwin berkesempatan menyerahkan buku "Payakumbuh The City of Randang" kepada Chairman Kamar Dagang Makkah, Mr Hisyam Muhammad Kaaki dan Konjen RI Jeddah, Dr Muhamad Hery Saripudin.

Pameran kali ini dihadiri oleh 72 perusahaan catering dari Mekkah, Madinah dan Jeddah serta 133 hotel di Madinah dan 158 hotel di Mekkah yang digunakan di musim haji 2018, sebagai calon pembeli.

Erwin mengatakan Indonesia merupakan penyumbang terbesar jamaah haji dan umrah ke Arab Saudi. Di tahun 2018, tercatat 221.000 jamaah haji dan 1,2 juta jamaah umrah berasal dari Indonesia. Jika dirata-ratakan, setiap bulan terdapat 118.000 warga negara Indonesia yang berada di Jeddah, Mekkah dan Madinah.

"Jumlah tersebut merupakan peluang pasar yang sangat besar dan perlu dioptimalkan khususnya bagi berbagai produk makanan khas Indonesia termasuk Rendang yang merupakan produk khas Ranah Minang," jelasnya.

Sadar akan peluang itu, upaya promosi terus dilakukan oleh Pemko Payakumbuh, ke pusat pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah, yaitu Arab Saudi.

Baca juga: Memahami Bagaimana Orang Arab Membentuk Indonesia

Baca juga: (Opini) - Perhutanan Sosial di Riau dalam Babak Menunggu "Godot"