Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat memasak satu ton rendang untuk membantu meringankan beban korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kegiatan memasak satu ton rendang bertajuk "Dharmasraya Marandang Peduli Lumajang" itu dipusatkan di kawasan Sentra Industri Logam (IKM) Gunung Medan dengan melibatkan seluruh OPD, camat, dan pihak terkait lainnya.
Baca juga: Sumbar siapkan rendang Rp1,5 miliar untuk suvenir peserta MTQ
"Bantuan dari pemerintah dan masyarakat Dharmasraya ini untuk saudara kita yang terkena musibah di Lumajang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Humas Sekretariat Dharmasraya, Iwan Zamrud, di Pulau Punjung, Rabu.
Ia mengatakan rendang tersebut diperkirakan akan dikirim pada Kamis (9/12) setelah proses memasak dan pengemasan selesai. Ia berharap kegiatan tersebut berjalan lancar.
Menurut dia Pemkab Dharmasraya mendapatkan informasi bencana yang melanda warga di Lumajang melalui pemberitaan nasional dan berkeinginan untuk membantu sesama.
Ia menyebutkan bantuan yang diberikan itu mungkin tidak seberapa dibandingkan penderitaan masyarakat yang terdampak. Namun, semua adalah niat ikhlas sebagai bentuk solidaritas sesama warga Indonesia.
Pemerintah setempat juga mengajak semua pihak di Kabupaten Dharmasraya bersama-sama membantu meringankan beban warga yang terdampak guguran awan panas Gunung Semeru.
Baca juga: Rendang jadi menu tradisi Lebaran di Pekanbaru
"Tentu dengan pemerintah telah bergerak hari ini diharapkan masyarakat juga ikut serta, baik itu secara individu, kelompok masyarakat, organisasi masyarakat dan kepemudaan," tambah dia.
Sebelumnya pada Sabtu sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut.
Ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat aman untuk menghindari awan panas di gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin, 6 Desember 2021, pukul 20.15 WIB, guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor permukiman, pendidikan, maupun sarana dan prasarana.
Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material. Data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit, dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.
Baca juga: Rendang Payakumbuh Bisa Kuasai Pasar Arab Saudi, Bagaimana Caranya?
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB