Bengkalis, (Antararia.com) - Dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau mengutamakan profesionalitas guru, agar proses pendidikan yang ada saat ini memiliki sebuah konsep dan makna terhadap pendidikan secara keseluruahn
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis Edi Sakura mengatakan, sebuah kualitas pendidikan yang dihasilkan terhadap proses dan hasil yang ditetapkan harus sesuai dengan pendekatan dan kriteria tertentu.
Proses ini kata Edi Sakura merupakan suatu keseluruhan aktivitas pelaksanaan pendidikan dalam berbagai dimensi baik internal maupun eksternal, baik kebijakan maupun oprasional, baik edukatif maupun manajerial, baik pada tingkatan makro (nasional), regional, institusional, maupun instruksional dan individual; baik pendidikan dalam jalur sekolah maupun luar sekolah.
Dalam hal proses pendidikan faktor-faktor yang menentukan kualitas proses pendidikan suatu sekolah adalah terletak pada unsur-unsur dinamis yang ada di dalam sekolah itu dan lingkungannya sebagai suatu kesatuan sistem.
"Salah satu unsurnya ialah guru sebagai pelaku terdepan dalam pelaksanaan pendidikan di tingkat institusional dan instruksional. Berkenaan dengan kualitas guru ini maka ada tiga dimensi umum yang menjadi kompetensi tenaga pendidikan yaitu Kompetensi Personal atau Pribadi, Kompetensi profesional dan Kompetensi kemasyarakatan," kata Edi Sakura, Kamis.
Dikatakannya bahwa Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Ada dua hal penting yang melekat pada seorang guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan sebagai tenaga pendidik.
Dalam Undang Undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 1 butir 1 menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
"Makna guru yang dijelaskan dalam Undang-Undang tersebut adalah guru sebagai tenaga pendidik yang profesional, dengan tugas-tugas utamanya adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi." katanya.
Untuk menjadi seorang guru profesional yang melaksanakan tugasnya sebagai pendidik yang baik tidaklah mudah, karena kata Edi sasaran dari apa yang dilakukan oleh seorang guru adalah bukan saja sekedar seseorang itu mengetahui akan tetapi juga harus memahami apa yang ia ketahui dan selanjutnya secara sadar ia mampu berbuat dan dapat bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan itu baik terhadap dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan lebih jauh lagi ia mampu mempertanggung jawabkan semuanya kepada Allah SWT.
Dikatakan selanjutnya, seorang guru profesional harus memahami dan menyadari bahwa dalam proses pendidikan itu tidaklah tepat bila siswa itu selalu dibimbing untuk membentuk aspek intelligence quotient (IQ) saja, akan tetapi harus berimbang dengan aspek emotional quotient (EQ). Dalam aspek emotional quotient ini tentu seorang guru profesional berusaha agar pada diri seorang peserta didik harus terwujud karakter manusia yaitu adanya self-awareness, mood management, self- motivation, impluse control dan people skills.
"Maka akhir dari sebuah proses pendidikan adalah diharapkan dapat mewujudkan kemampuan intelektual melalui aspek pengajaran dan kemampuan emosional melalu aspek mendidik yaitu adanya kesadaran diri (self-awareness), memiliki ketrampilan untuk memanej suasana hatinya (mood management) sehingga memiliki rasa optimis, sabar, kreatif, selalu bersemangat, selalu positif tingking dan lain sebagainya," Jelas Edi Sakura.
Selain itu dalam memperingati hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang selalu diperingati setiap tahun pada bulan Mei merupakan momentun untuk peningkatan kualitas pendidikan.
"Salah satu langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan cara mendayagunakan secara optimal sarana prasarana yang kita miliki di daerah ini," kata Edi Sakura.
Menurut dia, tidak hanya melakukan optimalisasi pendayagunaan sarana prasarana sekolah, akan tetapi juga perlu menumbuhkembangkan potensi guru dan tenaga pendidik akan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
"Dengan kualitas guru dan tenaga pendidik yang optimal, pengembangan pengajaran dan isi dari bahan ajar dapat tersampaikan kepada siswa lebih luas," katanya.
Edi mengatakan, peringatan Hardiknas juga hendaknya menjadi momentum guna memperkokoh pendidikan kebangsaan sekaligus menjabarkan kembali keseluruhan gambaran pendidikan.
"Peringatan Hardiknas ini sangat penting untuk kembali kepada semangat pendidikan berbudi pekerti yang menyatu dengan upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa yang dihadapi saat ini," jelasnya.
ket: Edi Sakura
Bahkansemua masyarakat kususnya di Kabupaten Bengkalis mempunyai tanggung jawab bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan,
"Karena bukan hanya pemerintah saja yang harus bertanggung jawab dalam masalah pendidikan. Tapi juga diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat," tutupnya.
Program Peningkatan Kualitas Pendidikan.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui instansi terkait yakni, Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis terus melaksanakan program-program yang berkaitan dengan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) guru yang ada di Bengkalis.
Apalagi dalam meningkatkan mutu pendidikan, sekolah merupakan ujung tombak dan mempunyai peran yang sangat strategis. Seperti melalui bidang pengajaran, sekolah dapat membantu anak didik demi mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan bekerja.
Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Disdik Bengkalis Syafrizal,S.Ag menyampaikan bahwa Disdik Kabupaten Bengkalis sudah melakukan kegiatan kegiatan yang tujuannya meningatkatkan mutu pendidikanm seperti pelatihan kurikulum 13 (K13) bagi guru Mapel yang ada di sekolah menengah.
"Ada lima mata pelajaran yakni, IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN dan IPS. Dengan sistem penyelenggaraan itu, dilakukan oleh Kementerian Pendidikan melalui Lembaga Penjaringan Pengangkatan Kepala Sekolah (LP2KS)," ungkap Syafrizal.
Kualitas pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga, sampai dimana lembaga pendidikan tersebut tercapai dengan suatu keberhasilan. Dalam hal ini bidang pendidikan harus mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan.
Dikatakan Syafrizal Pendidikan sangatlah penting bagi negara dan bangsa Indonesia, sebab dengan adanya pendidikan kita dapat mencerdaskan kehidupan bangsa yang dapat diartikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bilamana pendidikan tersebut memiliki sistem yang berkualitas dan relevan dalam pembangunan.
Oleh karena itu, kualitas pendidikan merupakan kebijakan dan program yang harus dilaksanakan secara optimal. Sekolah sangat berperan besar dalam pengembangan barbagai aspek dari anak-anak didik itu sendiri, apalagi dengan kondisi yang seperti sekarang ini yaitu untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Dalam hal ini, tentunya, sekolah sebagai ujung tombak dan mempunyai peran yang sangat strategis. Seperti melalui bidang pengajaran, sekolah juga dapat membantu anak didik demi mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan bekerja.
Diutarakan Syafrizal dengan kegiatan tersebut, setiap kabupaten/kota yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan sudah ditunjuk sebagai sekolah Lukus atau dengan artikata sekolah inti.
"Jadi setiap penyelenggaraan itu, makanya sekolah-sekolah inti inilah yang menyelenggarakan kegiatannya. Dan mereka akan mengambil peserta peserta dari setiap kecamatan lain yang sudah tertera dalam surat yang telah dikeluarkan oleh LP2KS ini," ungkapnya.
Dari sisi kualitas dan sumber daya manusia itu termasuk dalam rangka kompetensi peningkatan dalam proses ngajar mengajar serta harus mengetahui kurikulumnya. Disamping itu, terhadap guru Mapel itu bisa diselenggarakan oleh Dinas Provinsi maupun Dinas Pendidikan.
Selain itu, untuk ke depannya, Dinas Pendidikan Bengkalis tetap akan melakukan upaya dalam meningkatkan kopetensi para guru-guru ini.Dalam menghadapi kondisi zaman yang serba canggih memang para guru baik itu SD dan SMP dituntut untuk mampu mengikuti dinamika perkembangan yang terjadi.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis juga harus memberikan pembinaan pelatihan kepada guru guru yang mengajar baik itu di Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Ini berkaitan bahwa, kemampuan peserta didik itu semuanya tergantung kepada tenaga pengajar itu sendiri atau tenaga pendidik. Jadi artinya semangat untuk memberikan pembaharuan terhadap kurikulum ini terus kita lakukan," kata Syafrizal.
Menurutnya Disdik Bengkalis juga terus memberikan stimulus atau berupa dorongan, memberikan motivasi dan pembinaan pembinaan yang dilakukan secara sistem mebel dan berkelanjutan, kemudian guru itu sendiri juga harus dapat berinovasi, beradaptasi terhadap perkembangan yang terjadi saat ini.
Sehingga para guru harus mempu memberikan keilmuan kepada peserta didik sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi pada hari ini. Tetapi yang paling terpenting adalah, para guru agar tidak menggeser nilai nilai bagi siswa itu sendiri.
"Ada hal hal yang harus diperbarui, ada hal hal yang harus di inovasi tetapi ada hal juga yang harus dipertahankan. Seperti identitas kedaerahan, ini harus tetap dipertahankan, tentunya ini melalui muatan muatan lokal,"ungkapnya.
Menyangkut program peningkatan kualitas sumber daya manusia guru SD dan SMP bahwa banyak sekolah-sekolah unggulan. Dalam hal ini, kita berharap sekolah unggulan ini tentunya punya kualitas yang berbeda dengan sekolah sekolah yang biasa. Tentu dari sisi teknologi yang dimiliki, fasilitas tentu sangat berbeda dengan sekolah yang lain. Karena ini menyangkut sekolah unggulan.
"Tapi yang sangat penting adalah semangat untuk memberikan pembinaan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas guru itu sangatlah penting untuk terus kita lakukan," tutur Syafrizal mengakhiri.
20 Persen Anggaran Pendidikan
Ketua DPRD Bengkalis Abdul Kadir mengatakan 20 persen anggaran pendidikan dialokasikan dalam APBD Bengkalis, hal ini dilakukan dalam menunjang kulitas dan profesionalitas terhadap guru-guru dalam meingkatkan mutu pendidkan yang ada di negeri junjungan ini. Selain itu Disdik harus juga melakukan terobosan baru agar pendidikan yang ada di Kabupaten Bengkalis ini bisa bersaing dengan daerah lain.
ket: Abdul Kadir
"20 persen dari anggaran APBD itu merupakan perintah UU dan kita sebagai Legislatif tentu akan tetap mendukung program terhadap pendidikan yang berlualitas di Kabupaten Bengkalis ini," kata Abdul Kadir.
Abdul KAdir juga berharap dengan manajemen pengelolaan anggaran yang tepat, berbagai permasalahan pendidikan di Kabupaten Bengkalis ini bisa diselesaikan. Seperti,mutu pendidikan, banyaknya guru honorer yang belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), kurangnya sarana dan prasarana pendidikan serta kekurangan guru dan tenaga pengajar di berbagai pelosok daerah.
"Kita berharap dengan adanya peningkatan terhadap kesejahteraan terhadap tenaga pendidik dan saran serta prasarana yang baik tentu akan berdampak terhadap kulitas pendidikan," kata Abdul KAdir.
Legislator dapil rupat ini berharap PGRI sebagai organisasi profesi guru bisa terus ikut andil bersama pemerintah membenahi sistem pendidikan nasional. Kehadiran dan peran PGRI sangat penting, terutama dalam memberikan input sekaligus menjaga marwah guru sebagai tenaga pendidik.
PGRI dan pemerintah harus bisa seiring sejalan. Tak boleh berjalan sendiri, apalagi saling meninggalkan. Jika tidak, sistem pendidikan kita bisa kacau balau. Saya yakin dengan dukungan dari PGRI, pemerintah bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di sektor pendidikan," pinta Ketua DPRD ini.