Pondok Pesantren "Nurul Alami" Buat Inovasi Dodol Kangkung

id pondok pesantren, nurul alami, buat inovasi, dodol kangkung

Pondok Pesantren "Nurul Alami" Buat Inovasi Dodol Kangkung

Jakarta (Antarariau.com) - Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Alami di

Kampung Panyaweuyan, Desa Dahu, Serang, Provinsi Banten, membuat

inovasi dodol dari bahan tanaman kangkung.

"Dari pertanian sayur kangkung yang ada di lingkungan Ponpes,

kami coba-coba mengembangkan dengan produk dodol itu," kata ustadz

Ubaidillah Azis dan ustad Abdul Kholik, pengajar Ponpes Alami, yang

ditemui Antara di Ponpes yang berada di Kecamatan Cikeusal, Jumat.

Meski masuk dalam wilayah administratif Serang, untuk menuju

Ponpes Nurul Alami mesti dilakukan melalui jalan terjal menuju ke

lokasi.

Ponpes yang didirikan Kiai Amung Permana Yusup, S.Pdi -- di

bawah naungan Yayasan Nurul Alami itu -- mendapat bantuan dari Yayasan

Baitul Maal (YBM) BRI untuk mengembangkan pertanian kangkung dalam

bentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP).

Menurut Ubaidillah Azis, inovasi membuat dodol dari kangkung

itu dilakukan karena bahan baku sayuran kangkung cukup banyak.

"Jadi, dari sebelumnya dijual dan diolah sebatas pada

sayuran, pimpinan Ponpes kemudian memberikan arahan ada produk lain

dari kangkung ini, sehingga muncullah ide membuat dodol itu," katanya.

Karena olahannya berbentuk dodol, ia membenarkan bahwa

rasanya manis. "Dodol ini beraroma kangkung," katanya didampingi

Sofian Hadi, Pengurus Harian YBM-BRI Kanwil Jakarta 3, yang cakupan

areanya di wilayah Provinsi Banten.

Sedangkan, ustadz Abdul Kholik menambahkan bahwa inovasi

pengembangan olahan dari kangkung itu dilakukan bersama-sama, baik

oleh ustadz maupun santri dan santriwati di dalam BUMP yang berbentuk

koperasi.

Namun, diakuinya bahwa produk dodol tersebut baru beredar di

lingkungan internal Ponpes dan belum dikembangkan lebih luas.

Pengembangan yang baru saja dilakukan melalui BUMP

berbentuk koperasi dari Ponpes Nurul Alami, adalah mengolah umbi

gadung (Dioscorea hispida) menjadi produk kripik.

"Ide mengolah umbi gadung ini juga dari pimpinan pondok Kiai

Amung Permana Yusup, dan kini sedang bersam-sama kami lakukan, baik

oleh pendidik maupun santri," katanya.

Sementara itu, Pengurus Harian YBM-BRI Kanwil Jakarta 3 di

wilayah Banten, Sofian Hadi, menjelaskan, bahwa peran pihaknya dalam

mengembangkan Ponpes dan usaha yang dikelolanya adalah memberikan

bantuan melalui integrasi program pemberdayaan berbasis pesantren.

Untuk di Ponpes Nurul Alami, bantuan yang diberikan selama

tiga tahun adalah beasiswa kepada 30 santri senilai Rp115,80 juta,

apresiasi kepada 10 pendidik senilai Rp30 juta, pembangunan asrama

senilai Rp117,70 juta dan BUMP pertanian sayur kangkung senilai Rp22

juta.

Total bantuan kepada Ponpes Nurul Alami sebesar Rp291,50 juta.

Sementara itu, General Manager YBM BRI Dwi Iqbal Noviawan

dalam suatu kesempatan menyatakan sebagai lembaga Amil Zakat Nasional,

pihaknya peduli pada pengembangan pesantren di Indonesia.

Ia mengatakan, pengembangan BUMP merupakan sebuah usaha yang

dilakukan oleh YBM BRI untuk menjadikan Ponpes menjadi sebuah lembaga

pendidikan Islam yang mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan

operasional dan pengembangan pendidikan dan ekonominya melalui

kegiatan usaha produktif.