Pariaman, 1/8 (ANTARA) - Wali Kota Pariaman, Mukhlis R, menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman melakukan mutasi dan reposisi terhadap 253 guru untuk penyegaran, terkait kekosongan dan kelebihan guru di sejumlah sekolah.
"Mutasi dan reposisi ini dilakukan bukan untuk menyengsarakan guru, tetapi untuk menjaga keseimbangan tingkat dan mutu pendidikan satu sekolah dengan sekolah lainnya," kata Mukhlis di Pariaman, Ahad.
Hal itu ditegaskannya, menyusul protes para guru baru-baru ini ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pariaman yang menolak dilakukannya mutasi.
Aksi unjuk rasa kemudian membuat DPRD harus mengeluarkan rekomendasi mengenai peninjauan ulang Surat Keputusan (SK) Wali Kota mengenai mutasi itu.
Mukhlis menegaskan lagi, persoalan mutasi itu yang membahas pihak eksekutif, bukan persoalan politis.
Maka bila ada yang menolak dimutasi, mereka telah melanggar Undang-undang dan sumpah tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dikatakannya, analisa kebijakan melakukan reposisi terhadap guru sudah dilakukan sejak awal tahun 2009.
Menurutnya, bila ada juga para guru yang masih bersikukuh tidak mau dimutasi dan direposisi, diharapkan kepala sekolah dapat melakukan pendekatan kepada mereka.
