Penjualan Merosot, Samsung Bakal Tutup Salah Satu Pabriknya di China

id , penjualan, merosot samsung, bakal tutup, salah satu, pabriknya di china

   Penjualan Merosot, Samsung Bakal Tutup Salah Satu Pabriknya di China

Jakarta (Antarariau.com) - Samsung Electronics Co Ltd mempertimbangkan menutup operasi di salah satu pabrik manufaktur ponsel di China karena merosotnya penjualan dan meningkatnya biaya tenaga kerja, Electronic Times melaporkan Senin (13/8).

Samsung kemungkinan akan berhenti memproduksi ponsel di Tianjin Samsung Telecom Technology tahun ini, di sebelah utara kota Tianjin, China, menurut surat kabar Korsel tersebut.

Di sisi lain, pembuat smartphone terbesar dunia itu belum mengeluarkan keputusan apapun mengenai nasib operasi pabriknya di Tianjin.

"Pasar smartphone secara keseluruhan mengalami kesulitan karena perlambatan pertumbuhan. Perusahaan telekomunikasi Samsung Electronics Tianjin fokus pada kegiatan yang meningkatkan daya saing dan efisiensi," kata Samsung dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Lima tahun yang lalu, Samsung memiliki 20 persen dari pangsa pasar China, dan jatuh hingga kurang dari 1 persen tahun ini, karena persaingan dengan Huawei, Xiaomi dan brand China lainnya, juga faktor harga.

Baca juga: 19 ponsel terbaik untuk tonton YouTube, iPhone tak termasuk

Raksasa teknologi Korea Selatan itu juga berada di bawah tekanan untuk memulai lonjakan penjualan ponsel pintar setelah memposting pertumbuhan laba kuartalannya yang paling lambat dalam lebih dari satu tahun, karena kompetitor bersaing dengan model yang lebih murah dan penuh fitur.

Selain pabrik Tianjin, Samsung juga memiliki pabrik ponsel di China lainnya, yang terletak di Huizhou.

Dalam beberapa tahun terakhir, Samsung memfokuskan investasi telepon seluler pada fasilitas produksi di Vietnam dan India. Samsung membuka pabrik smartphone terbesar di dunia di luar New Delhi bulan lalu, yang rencananya akan menjadi pusat ekspor.

Menurut Electronic Times, pabrik Samsung di Tianjin, China memproduksi 36 juta ponsel per tahun dan pabrik Huizhou menghasilkan 72 juta unit per tahun, sementara dua pabrik di Vietnam jika digabungkan menghasilkan 240 juta unit per tahun, demikian Reuters.