Tim Polres Kuantan Singingi Hancurkan Rakit Peti Ilegal

id tim polres, kuantan singingi, hancurkan rakit, peti ilegal

Tim Polres Kuantan Singingi Hancurkan Rakit Peti Ilegal

Kuantan Singingi (Antarariau.com) - Tim Polres Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, menghancurkan puluhan rakit dompeng penambang emas tanpa izin (Peti) yang beroperasi di wilayah Pangean karena merusak lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Kami melakukan operasi berkelanjutan terkait usaha ilegal tersebut," kata Kapolres Kuantan Singingi AKBP Fibri Kapiananto di Teluk Kuantan, Jumat.

Kapolres optimistis dengan adanya razia di sejumlah tempat di wilayah hukum Polres oleh tim petugas lapangan akan dapat meminimalkan kegiatan ilegal seperti penambang emas tanpa izin karena mengganggu keselamatan masyarakat dan merugikan daerah, bahkan dengan harapan pelaku maupun pemilik usaha akan menghentikan aktivitasnya.

Jajaran Polres di seluruh kecamatan akan siaga 24 jam, jika ada laporan dari masyarakat akan disikapi langsung dan melakukan sidak ke lapangan, tetapi sangat disayangkan masih ada yang berani berusaha secara diam-diam.

" Jika ditemukan akan langsung ditangkap dan dompeng dibakar di tempat," katanya.

Menurutnya, razia pada Rabu (1/8) sekitar pukul 15.00 WIB, di Dusun Obey, Desa Tanah Bekali Kecamatan Pangean Kuantan Singingi, tim menahan dan membakar 10 rakit peti yang sedang beroperasi.

Karena lokasi sulit ditempuh, saat tiba ditempat, sejumlah pekerja sempat melarikan diri, dan hanya menemukan sejumlah barang bukti seperti empat unit sepeda motor, dua handphone, dompet berisi uang sebanyak Rp300.000 ribu, KTP atas nama Sariful dan dua STNK sepeda motor serta satu botol merkuri.

Tim Polres juga beroperasi Rabu (1/8) sekitar pukul 14.00 WIB, menemukan empat unit rakit peti, langsung dirusak dan dibakar di tempat, di wilayah aliran Sungai Sirih, Desa Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya.

" Pelaku dan barang bukti tidak ditemukan," tegasnya.

Dijelaskannya, personel Polsek Kuantan Tengah melakukan penyisiran di sekitar aliran Sungai Sirih Desa Muaro Sentajo, dan menjumpai empat unit peti sedang beroperasi, saat personel mendekati lokasi, para pelaku langsung melarikan diri.