Pekanbaru (Antarariau.com) - Sejumlah warga Pekanbaru mengeluhkan kondisi jembatan penyeberagan orang (JPO) yang dinilai sudah tidak layak dan bahkan membahayakan warga yang melintas.
"JPO penyeberangan inikan tujuannya untuk membuat masyarakat aman saat menyeberang jalan. Kalau kondisinya begini justru malah membahayakan warga," ucap Irma seorang karyawan swasta yang melintasi JPO depan Ramayana Pekanbaru, Jumat.
Irma menuturkan bahwa ia selalu melintasi jembatan tersebut untuk berangkat ke tempat kerjanya. Bahkan ia juga kerap membawa buah hatinya untuk ikut bersamanya ke tempat kerja melewati jembatan tersebut.
Namun sayangnya kondisi jembatan yang cukup membahayakan terkadang membuat Irma harus ekstra hati-hati dalam melewati JPO tersebut. Pasalnya pada beberapa bagian jembatan banyak terdapat retakan serta lobang akibat badan jembatan yang keropos.
Selain itu kondisi JPO yang minim penerangan dikatakan Irma juga sangat membahayakan masyarakat. Pasalnya bukannya tidak mungkin kondisi jembatan yang keropos dan berlubang tersebut akan sulit terlihat saat malam hari.
Hal ini diperparah dengan hilangnya dua anak tangga pada bagian pangkal jembatan tersebut yang saat ini hanya ditutupi dengan kayu seadanya.
"Kalau malam lebih bahaya lagi. Kita sulit melihat letak lubang-lubang itu," imbuhnya.
Seorang warga lainnya, Andre juga menyayangkan kondisi tersebut. Tidak hanya itu, ia juga mengeluhkan beralih fungsinya badan jembatan menjadi lokasi berjualan warga. Bahkan pada salah satu sudut JPO tersebut hampir seluruhnya terpakai sebagai lapak penjual asesoris serta pakaian.
Menurut dia, hal ini sangat merugikan masyarakat yang harus berhati-hati dalam melangkah. Selain lantaran kondisi JPO yang sudah ringkih, badan JPO pun sudah beralih fungsi menjadi area berjualan.
"Bukan di bawah jembatan, tapi di badan jembatan itu mereka berjualan," ucapnya dengan nada kesal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Kendi Harahap menuturkan bahwa sampai saat ini pihak Pemko masih kesulitan dalam memperbaiki JPO tersebut lantaran belum adanya serah terima aset antara pihak Caltex sebagai pemilik kepada Pemko.
Dikatakan kendi bahwa pihak Pemko sendiri telah melakukan pertemuan soal rencana perbaikan JPO setelah adanya serah terima pengelolaan JPO tersebut.
Selain itu Kendi juga menuturkan bahwa Pemko sendiri juga belum bisa menargetkan kapan serah terima aset tersebut akan dapat dilaksanakan. Selanjutnya apabila hal tersebut sudah mencapai kata sepakat, maka Pemko akan segera menggandeng pihak ketiga untuk segera memperbaiki JPO tersebut.
"Intinya tinggal serah terima aset antara Pemko degan Caltex. Kalau sudah jelas pengelolaannya, maka perbaikan baru bisa dilakukan," katanya.
Berita Lainnya
Warga Malaysia ini masuk Indonesia secara ilegal, ini yang dilakukan Kemenkumham Riau
02 May 2024 16:58 WIB
Jokowi bagi-bagi sembako kepada warga Mataram
01 May 2024 12:11 WIB
Apical Group gelontorkan bantuan lebaran, ini kesan warga Lubuk Gaung Dumai
29 April 2024 12:07 WIB
Basarnas berupaya evakuasi dua warga Lebak yang tertimbun galian batu bara
29 April 2024 12:01 WIB
STY diusulkan dapat gelar kehormatan warga negara Indonesia
28 April 2024 15:16 WIB
Strategi Cinta Laura tingkatkan partisipasi warga dalam upaya konservasi air
27 April 2024 10:09 WIB
Antusias demi kemanusiaan, warga Riau Kompleks donorkan 1.071 kantong darah
26 April 2024 13:16 WIB
Sejuta warga Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal dalam 200 hari konflik
25 April 2024 15:11 WIB