Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau-Kepulauan Riau kembali mendatangkan 15 ton daging beku kerbau untuk kebutuhan masyarakat setempat selama Ramadhan dan Idul Fitri.
"Kalau tidak ada aral melintang daging beku tersebut akan tiba Senin ini di Pekanbaru melalui Pelabuhan Perawang, " kata Kepala Bidang Komersial Bulog Divre Riau-Kepri Hendra Gunafy di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan penambahan pasokan daging beku kerbau itu guna mengisi permintaan daging di Riau dan sekitarnya selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
"Sebab yang kami pasok bulan lalu sebelum Ramadhan sebanyak 15 ton sudah habis pekan ini, " ujar Hendra.
Ia mengatakan animo masyarakat Riau akan daging beku cukup tinggi dengan permintaan yang terus meningkat, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun usaha, seperti restoran, katering, dan hotel.
Dia mengatakan dibandingkan dengan 2017, tahun ini permintaan daging beku meningkat tajam.
"Jika tahun lalu Bulog hanya memasok sebanyak 10 ton pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri, tahun ini sudah 30 ton daging kerbau beku yang didatangkan," tuturnya.
Hendra menjamin pihaknya akan terus memasok daging beku kerbau jika stok kembali habis di Riau.
"Kalau kurang kami tambah lagi. Stok di pusat banyak," katanya.
Mengenai harga, Hendra mengatakan tidak ada kenaikan dari harga sebelumnya Rp80 ribu per kilogram.
"Tentunya ini jelas lebih murah ketimbang eceran daging sapi di pasar Rp110.000-Rp120.000 per kilogramnya," katanya.
Untuk pemasaran sendiri, pihaknya kini melakukan lewat mitra Rumah Pangan Kita (RPK) yang jumlahnya Riau-Kepri seribuan lebih. Hal itu, untuk mendekatkan pasar dan harga ke masyarakat pinggiran.
"Bagi masyarakat Pekanbaru yang ingin membeli daging kerbau beku ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi, yaitu di kantor Bulog, bazar pangan, dan di setiap RPK," katanya.
Salah satu pemilik RPK di Pekanbaru, Ismayanti, mengaku sejak Jumat lalu sudah kehabisan stok daging beku kerbau untuk dijual kepada masyarakat sekitarnya.
Warga sekitar ia berjualan sudah bolak-balik datang menanyakan keberadaan daging tersebut, namun stok dari Bulog habis sehingga masih menunggu kedatangan.
"Saya sudah pesan lagi sejak Jumat kemarin 25 kg untuk dijual pada warga, " ujarnya.
Ia berharap stok tetap ada hingga Idul Fitri 1439 Hijriah karena permintaan akan meningkat.
Delia (40), warga Tangkerang, mengaku daging beku kerbau yang dipasok Bulog nyaris mirip seperti daging sapi yang dijual di pasar tradisional Pekanbaru, antara lain tidak kenyal dan empuk, serta tidak banyak lemak.
"Jadi kami sekeluarga menyukai, sementara harganya jauh lebih murah hingga selisih Rp40.000 perkilogram," katanya. ***3***