Pekanbaru, (Antarariau.com) - Bank Indonesia Wilayah Provinsi Riau menyatakan sejumlah petani kluster binaannya di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar mulai panen cabai keriting mencapai 2,4 ton per minggu.
"Kemaren panen raya cabai keriting di Kampar mencapai 2,4 ton per minggu," kata Kepala BI Riau, Siti Astiyah di Pekanbaru, Jumat.
Siti menjelaskan panen cabai keriting ini memang sengaja diupayakan terjadi pada moment menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1439 hijriyah, guna menambah pasokan di pasar setempat yang selalu mengalami peningkatan saat menjelang perayaan hari keagamaan.
"Ini panen yang sudah ditunggu sejak penanaman awal tahun untuk menambah pasokan cabai keriting di Riau menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1439 Hijriyah, " tutur Siti.
Siti menjelaskan panen raya cabai keriting di Desa Kota Garo Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar diharapkan akan mampu menambah pasokan di pasar sehingga harga tidak mengalami lonjakan.
"BI sejak awal tahun telah menyiapkan persediaan cabai keriting untuk kebutuhan puasa dan lebaran, sehingga hal ini mampu merubah pola fikir masyarakat yang namanya moment keagamaan harga pangan tidak harus naik namun tetap stabil karena suplay banyak tersedia, " imbuhnya.
Menurut Siti kini BI punya kluster cabai keriting seluas 20 ha di Kampar. Sebanyak 10 ha sudah panen.
Petani binaan ini sambung dia menggarap lahan yang ada dengan bimbingan dan bantuan pihaknya khusus tanaman cabai keriting.
"Petani kluster BI ini mendapatkan bantuan dalam bentuk bibit, pembinaan dan pengetahuan pertanian organik cabai keriting, bantuan sarana pertanian, teknologi pengairan (drip irigation) dan sebagainya," ujar Siti lagi.
Sehingga mampu membantu petani menyelesaikan masalah guna meningatkan produktifitas.
Siti menambahkan selain cabai keriting BI juga punya petani kluster sayur di Pekanbaru dan sapi di siak serta ikan.
Terkait pemasaran produksi petani Siti menambahkan pihaknya berharap pemerintah daerah dan Bulog mau bekerjasama mendekatkan konsumen dengan produk dengan mempersingkat rantai distribusi.
Kini harga cabai keriting panen raya di kampar tingkat petani mencapai Rp23.000/kg. Diharapkan hingga konsumen tidak terlalu mahal.
"BI dan pemerintah akan berupaya bagaimana rantai distribusi cabai petani Kampar ini tidak panjang sehingga harga petani dan di pasar tidak jomplang, " imbuhnya lagi.
Sementara itu Kepala Bidang Pengadaan Bulog Divre Riau- Kepri.
Edi Hanif menyatakan pihaknya siap membeli cabai petani binaan BI untuk didistribusikan di wilayah setempat.
"Kita siap membeli panen cabai hasil binaan BI guna mengantisipasi harga di pasar," ujar Hanif.
Ia menambahkan Bulog tinggal menunggu permintaan dari BI jika diperlukan untuk menjualkan cabai keriting petani.
"Kalau kita diinformasikan BI siap. Kita beli dan jual langsung ke masyarakat," kata.
***3***
Berita Lainnya
Bakar lahan untuk tanam sawit, petani di Rohil dibui
28 February 2024 14:30 WIB
Petani sawit Kalbar adopsi pola kemitraan petani dan PTPN IV Regional 3 Riau
26 February 2024 10:54 WIB
Moeldoko usul agar Indonesia jadi pusat pelatihan petani muda Asia Pasifik
23 February 2024 12:16 WIB
Pemkab Situbondo mudahkan para petani tebus jatah pupuk subsidi
21 February 2024 14:36 WIB
Aspekpir apresiasi PTPN IV PalmCo akselerasi PSR petani sawit
06 February 2024 10:15 WIB
Sepanjang 2023, 1.135,6 ha sawit petani Riau ikut serta PSR PTPN IV PalmCo Regional 3
05 February 2024 12:11 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap produksi pertanian melimpah dan petani sejahtera
13 January 2024 15:21 WIB
Ganjar Pranowo minta TPN bantu atasi hama tikus-kredit macet petani di Blora
04 January 2024 16:12 WIB