Retmon Bensal Putra
Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat adanya penurunan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah tersebut selama bulan April 2018.
"Dari data kami, jumlah kasus DBD saat ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan lalu," ucap Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Surya Delfitria di Pekanbaru, Senin.
Surya menjelaskan bahwa untuk bulan April, jumlah kasus DBD mencapai 27 kasus dimana pada bulan Maret jumlah kasusnya mencapai 36 kasus. Jumlah tersebut dikatakannya adalah sebuah pencapaian yang cukup baik mengingat hujan juga masih kerap turun di beberapa wilayah di Pekanbaru. Kendati demikian, ia mengaku bahwa pihak Pemerintah Daerah akan terus berupaya menekan jumlah kasus DBD tersebut kedepannya.
Ia menambahkan bahwa dari 27 kasus tersebut, Kecamatan Tenayan Raya tercatat sebagai penyumbang terbanyak dengan 10 kasus. Disusul kecamatan Tampan dengan Lima kasus. Selanjutnya ialah kecamatan Pekanbaru Kota dengan empat kasus dan Kecamata Marpoyan Damai dan Payung Sekaki masing-masing dua kasus. Selanjutnya Kecamatan Sukajadi, Senapelan, Rumbai Pesisir, Rumbai, Kecamatan Lima Puluh masing-masing satu kasus.
"Jumlahnya memang berkurang, Tapi target Dinkes Kota Pekanbaru ialah zero kasus," ucapnya lagi.
Namun jika dibandingkan jumlah penderita DBD Selama bulan Januari Hingga April pada tahun 2017 dengan kurun waktu yang sama di 2018 jumlah tersebut jauh mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2017 jumlah kasusnya mencapai 277, sedangkan di 2018 jumlahnya ialah 100 kasus.
Ia menjelaskan bahwa tingginya jumlah penderita tersebut adalah akibat kondisi pemukiman yang kurang bersih sehingga nyamuk dapat berkembang biak dengan bebas. Oleh sebab itu ia mengatakan bahwa budaya hidup bersih adalah kunci penting dalam pencegahan perkembangbiakan nyamuk "aides aigepty" yang merupakan penyebab penyebaran DBD tersebut.
"Kalau masyarakat mau untuk membersihkan wilayah masing-masing, menurut saya adalah langkah yang terbaik," imbuhnya.
Terkait hal tersebut, dikatakannya kemudian bahwa pihak Dinkes Kota Pekanbaru terus berupaya untuk menekan kasus DBD, salah satunya ialah program satu rumah satu kader jumantik. Hal ini bertujuan untuk membentuk pola hidup bersih masyarakat serta perang terhadap nyamuk tersebut. Namun untuk itu ia meminta dukungan serta peran serta dari masyarakat dalam hal pencegahan dan pemberantasan jentik nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
"Ini tugas bersama, kalau cuma megandalkan kami saja mana mampu," pungkasnya.