Kasubdit Kemenristek Dikti: Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Bangsa

id kasubdit kemenristek dikti pemerintah tingkatkan daya saing bangsa

Kasubdit Kemenristek Dikti: Pemerintah Tingkatkan Daya Saing Bangsa

Frislidia

Pekanbaru (Antarariau.com) - Kemenristek Dikti, sejak sepuluh tahun terakhir terus berupaya meningkatkan daya saing bangsa antara lain digelarnya kontes robot yang menampilkan kreativitas dan kemampuan mahasiswa mulai dari tinggkat regional, nasional hingga ke tingkat internasional.

"Untuk kontes robot 2018 regional I Sumatera ditunjuk Universitas Riau sebagai tuan rumah karena terkait akses yang bisa ditempuh oleh 24 perguruan tinggi negeri dan swasta, asal 52 peserta kontes se-Sumatera itu itu," kata Kasubdit Penalaran dan Kreativitas, Direktorat Kemahasiswaan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Misbah Fikrianto, pada acara kontes robot 2018 Regional I Sumatera digelar oleh Univeristas Riau, di GOR Tribuana, Pekanbaru, Sabtu.

Menurut Misbah, Riau ditunjuk sebagai tuan rumah dalam kontes robot 2018 regional I Sumatera lebih antara lain Universitas Riau sudah lima kali berturut-turut mengikuti kontes serupa, bahkan Universitas Riau mengalami lompatan prestasi dari ranking 52, menjadi 25, dan kini sepertinya akan masuk 10 besar itu.

Ia mengatakan, digelarnya kontes robot 2018 regional I Sumatera ini sekaligus rangkaian dari acara peringatan Hari Teknologi Nasional ke-23 dengan tuan rumah Universitas Riau.

"Harteknas bakal digelar 9-12 Agustus 2018, dan puncaknya adalah pada 9 Agustus 2018 di Riau bakal dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo," katanya.

Sednagkan untuk kontes robot 2018 tingkat regional akan diselenggarakan pada empat wilayah regional yaitu regional 1 pada area Sumatera, regional 2 area Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat, dan Sulawesi, sedangkan regional 3 pada area Jawa bagian tengah,Kalimantan bagian timur dan selatan, serta untuk regional 4 pada area Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Dalam lomba pada Sabtu siang, sebanyak empat kategori dilombakan yakni Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api (KRPAI) Berkaki, Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI) Beroda dan Kontes Robot Seni Tari indonesia (KRSTI). Sabtu malam akan diumumkan pemenangnya.

Juara pertama kontes robot 2018 regional I akan menjadi peserta tingkat nasional digelar di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta dan untuk selanjutnya para pemenang menjadi wakil Indonesia pada ABU Robocon 2018 di Ninh Binh, Vietnam. Juara pertama KRPAI Tingkat Nasional 2018 juga akan menjadi wakil Indonesia pada Trinity College International Robot Contest 2019 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat.

Rektor Universitas Riau, Prof. Aras Mulyadi DEA, mengatakan, kontes robot digelar bagian dari persiapan Riau menghadapi era revolusi industri 4.O. Untuk seluruh sarana dan prasarana telah disiapkan seratus persen tinggal pengembangan menuju "smart campus" yakni seluruh aktivitas kampus sudah berbasis IT dan civitas akademik sudah memiliki kartu smart kampus itu.

"Aktivitas berbasis IT mulai dari isi pendaftaran, isi KRS, dan lainnya yakni berbagai aktivitas dan layanan berbasis sistim informasi internet dan teknologi, sehingga sistem ini dapat memangkas jadwal pertemuan mahasiswa dengan dosen dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, kontes robot salah satu kegiatan yang digencarkan oleh Kemenristek Dikti dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.O, dan selain era internet, digitalisasi juga era aktivitas intelegensi, temuan teknologi robot dan sejumlah kegiatan lainnya guna meningkatan kreativitas insan pendidikan tinggi negeri dan swasta.

"Alhamdulilah Riau dipercaya sebagai tuan rumah menyelenggarakan Kontes Robot 2018 Rgional I Sumatera diikuti 24 perguruan tinggi, politeknik negeri dan swasta se-Sumatera. Tim bertandinga sebanyak 52 dengan jumlah peserta 3-5 orang dalam satu tim," katanya.

Terkait dipertandingkannya kontes robot pemadam api, katanya, mudahan-mudahan utnuk selanjutnya adanya robot pemadam api dalam skala besar yang tentunya akan sangat bermanfaat karena Sumatera dan Riau khususnya adalah salah satu kawasan yang rawan kebakaran hutan dan lahan sehingga keberadaan robot jika besar bisa menyelesaikan persoalan kebakaran tersebut.