Helikopter BNPB Belum Datang, Plt Gubernur Riau Wajibkan Perusahaan Bantu Penanggulangan Karhutla

id helikopter bnpb, belum datang, plt gubernur, riau wajibkan, perusahaan bantu, penanggulangan karhutla

Helikopter BNPB Belum Datang, Plt Gubernur Riau Wajibkan Perusahaan Bantu Penanggulangan Karhutla

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, menyatakan setiap pelaku usaha di sektor swasta, terutama yang menggunakan lahan untuk perkebunan dan kehutanan, wajib untuk membantu pemerintah daerah pada saat Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau.

"Bukan diminta lagi, tapi swasta diwajibkan untuk membantu," tegas Wan Thamrin Hasyim kepada Antara usai memimpin Apel Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, di halaman Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Kamis.

Apel Siaga Karhutla Riau itu melibatkan berbagai unsur dari pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, TNI-Polri, masyarakat hingga Pramuka. Meski begitu, Wan Thamrin mengakui dari sektor swasta baru perusahaan industri kehutanan yang ada di sana, yakni dari APP Sinar Mas dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Padahal, sektor swasta dari perkebunan kelapa sawit juga perlu ikut aktif pada saat Siaga Darurat Karhutla.

"Seperti Sinar Mas Grup, mereka akan bantu dua heli lagi tambahan di luar yang ada sekarang," ujar Wan Thamrin menyontohkan peran swasta yang sudah ada.

Bantuan pihak swasta diharapkan bisa memperkuat pemadaman kebakaran dari udara. Satgas Karhutla Riau sebenarnya sudah mengajukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bantuan helikopter pengebom air dan pesawat modifikasi cuaca untuk hujan buatan. Namun, sampai kini belum mendapat kepastian dari BNPB.

"Dulu penanganan baru secara parsial, tapi sekarang harus bergabung swasta dan pemerintah," katanya.

Terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018, Riau sudah berada pada status Siaga Darurat Karhutla. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas dan luas Karhutla yang sangat signifikan. Data terakhir Satgas Karhutla Riau menunjukan luas lahan yang telah terbakar sejak 14 Januari mencapai sekitar 849,5 hektare (Ha).

Sementara itu, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menegaskan dukungannya dalam kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tahun 2018. Dukungan ini antara lain dinyatakan dalam keterlibatan Apel Siaga yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi Riau.

Saat Apel siaga, APP Sinar Mas menegaskan kesiapsiagaannya dengan menampilkan Regu Pemadam Kebakaran (RPK), berbagai macam peralatan dan kendaraan pemadam, serta "situation room center" sebagai pusat pendistribusian informasi mengenai deteksi titik panas (hotspot) dan titik api (fire spot) secara terkini di seluruh lahan konsesi APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya.

"Kami siap dan mendukung penuh Pemprov Riau dalam menanggulangi dan mencegah bencana kebakaran lahan dan hutan. Hal ini merupakan komitmen kami untuk bersama-sama dalam pencegahan kebakaran hutan, dan sejalan dengan komitmen perlindungan hutan kami yang tertuang dalam Forest Conservation Policy (FCP)," ujar Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata.

Ia mengatakan pihaknya bersama mitra pemasoknya juga membantu pemadaman karhutla di lima kabupaten/kota lainnya, yaitu Kabupaten Meranti, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hilir, Kota Dumai. Pemadaman dilakukan melalui tim darat yang lengkap dengan peralatannya, serta pemadaman oleh tim udara dengan mengerahkan tiga heli, dua jenis Superpuma dengan kapasitas 5.000 liter air sekali bombing, dan satu unit heli jenis Bell 412 dengan kapasitas 2.000 liter air.

"Sampai saat ini sudah dilakukan 590 kali bombing dengan total air yang telah dibombing sekitar 3 juta liter," katanya.

Selain itu, untuk memantau "hotspot" dan "firespot" pihaknya mengoperasikan 28 unit pesawat nirawak drone dan 12 unit CCTV 360 derajat termasuk CCTV infrared yang bisa melihat kebakaran pada malam hari. Semua persiapan dan kesiapan serta penanganan karhutla tadi terintegrasi dan dikontrol di Situation Room baik di pusat (Jakarta) maupun di daerah.

Untuk kesiapan pencegahan dan penanganan karhutla tahun 2018 di Riau, selain mengoperasikan tiga heli waterbombing, Sinar Mas Forestry Riau juga menyiapkan RPK dengan jumlah lebih dari 900 personel yang tersertifikasi Manggala Agni, 500 orang anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), 41 menara pemantau api, 30 unit Fire truck, 31 mobil patroli, 74 sepeda motor patroli, 27 mobil tangki, 5 unit airboat yang beroperasi di air dan rawa, serta 614 mesin pemadam.