Kuantan Singingi, (Antarariau.com) - Guna mewujutkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau menjadi Badan Umum Layanan Daerah (BLUD), sejumlah pejabat Pemerintah Daerah Kuansing melakukan study banding kedaerah lain yang telah berhasil mengelola rumah sakit, belajar Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) ke RSUD Wono Sari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY.
Tim Pemkab Kuansing mengikuti kegiatan ini dipimpin langsung Wakil Bupati Kuansing H Halim, didampingi Asisten II Indra Suandi,Direktur RSUD Dr. Fahdiansyah, Inspektur Hernalis, Plt Kaban
Bappedalitbang Zafnil, Kapala Badan Pendapatan, Hendra AP, Kabag Umum M Saleh, Kabag Pembangunan Andriyama Putra.
"Kedatangan rombongan Pemkab Kuansing ini disambut oleh Wakil Bupati Gunung Kidul, DR Immawan Wahyudi MH dan beserta jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Gunung Kidul setelah ada koordinasi sebelumnya,"kata Wakil Bupati Kuansing Halim di Teluk Kuantan.
Wabup Kuansing H Halim mengatakan, pada tahun 2017 ini RSUD Teluk Kuantan mulai menjalankan PPK-BLUD dengan status BLUD penuh, ini sesuai dengan amanat Permendagri No 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah.
"Karena masih baru sudah tentu banyak keterbatasan dan kekurangan sehingga mendorong untuk belajar lebih jauh berkaitan dengan BLUD ini," ujarnya.
RSUD wonosari adalah pilihan yang diambil sebagai tempat belajar, karena RSUD ini sudah jauh lebih duluan dan berhasil menerapkannya, Kabupaten Gunung Kidul memiliki karakteristik hampir sama dengan Kabupaten Kuansing yaitu sama sama memiliki Rumah sakit dengan tipe C.
Sedangkan dari segi prestasi RSUD Wonosari Gunung Kidul memperoleh pencapaian dengan predikat akreditasi paripurna pada bulan November 2016 lalu, indeks kepuasan masyarakat terhadap rumah sakit ini adalah baik.
"Mari semua peserta yang mengikuti kaji banding untuk dapat belajar sebaik baiknya kepada Pemkab Gunung Kidul khususnya RSUD Wonosari bagaimana dapat membuat RSUD mereka menjadi BLUD yang baik," pesan Wabup Halim.
MULAI JANUARI 2017 BLUD RSUD BERJALAN EFEKTIF
Direktur BLUD RSDU Kuansing Fahdiansyah mengatakan, sejak dirinya memimpin rumah sakit mulai Oktober 2016 banyak yang harus dilakukan mulai dari manajemen, pelayanan dan fasilitas pendukung agar manajeman RSUD berjalan sesuai harapan masyarakat.
"Saya harus bekerja keras melakukan berbagai perubahan kinerja," ujarnya.
Sejak Januari 2017, kegiatan pelayanan rumah sakit berjalan normal dan hampir tidak ada keluhan dari pasien yang berobat, ini menandakan bahwa apa yang menjadi kendala selama ini bisa diperbaiki.
"Hingga Juni 2017, sudah bisa mengklim dana BPJS Rp1,2 mliar," terangnya.
Tahun 2017 RSUD mendapat kucuran dana dari APBD Kuansing sebesar Rp2,4 Miliar, dana tersebut untuk biaya pembelian obat, Alhamdulillah hingga September 2017 hanya baru terpakai 40 persennya, sisa dana masih sangat besar yang berpotensi untuk memberikan pelayana yang lebih baik lagi.
"Perobatan di RSUD berjalan lancar, tidak ada kekurangan obat selama tahun ini," tegasnya.
Menurutnya, pihak rumah sakit akan selalu siap melayani pasien yang berobat dengan baik, hal ini sudah ditekankan kepada semua dokter dan perawat maupun petugas rumah sakit, hingga saat ini belum ada keluhan dari masyarakat.
RSUD AKAN REKRUT TENAGA PENDAMPING ORANG SAKIT
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pada bulan Oktober 2017 akan merekrut 45- 60 oang tenaga kerja baru untuk membantu melayani pasien yang berobat, dengan persyaratan lulusan D3 keperawatan sebagai solusi untuk membantu orang skit yang berobat.
"Ini selain membuka peluang kerja, juga mengoptimalkan pelayanan kepada pasien," kata Direktur RSUD Kuansig Fahdiansyah di Teluk Kuantan.
Menurutnya, proses perekrutan akan diatur sedemikian rupa agar berjalan lancar dan sesuai harapan, setelah itu ada pembinaan dan pelatihan khusus sehingga saat bekerja tidak merasa kesulitan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja RSUD yang sudah menjadi BLUD.
TAHUN 2018 BERHARAP KUCURAN DANA PUSAT
Pihak RSUD sangat berharap tahun 2018 mendatang kucuran dana pusat lebih tinggi untuk pengelolaan rumah sakit, karena banyak yang harus dibangun untuk melengkapi berbagai fasilitas pendukung agar sejajar dengan rumah sakit diluar Riau.
"Perlu gedung baru, laboratorium yang lengkap, peralatan medis dan tenaga spesialis yang memadai," ujarnya. Sebagai pengelola tentu sangat bangga atas adanya perubahan di RSUD selama satu tahun ini, namun dukungan semua pihak juga sangat dibutuhkan agar RSUD sejajar dengan RSUD lainnya yang telah menjadi BLUD.
Bupati Kuantan Singingi Mursini dan Wakil Bupati Halim sangat menginginkan pelayanan rah sakit lebih optimal, tidak ada keluahan yang berobat dan memiliki fasilitas yang lengkap.
"Ini untuk memberikan perobatan yang baik kepada pasien,"tegasnya. (Advetorial)