Pekanbaru (Antarariau.com) - Gubernur Riau Arsyad Juliandirachman meminta 6.000 lulusan pondok pesantren di Riau untuk mengembangkan ekonomi syariah.
"Ekonomi syariah penting dikembangkan untuk mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, melalui lembaga keuangan Islam berupa bank, asuransi, pegadaian, dan BMT (Baitul Maal wat Tamwil) dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat," kata Arsyad Juliandirachman di Pekanbaru, Minggu.
Gubernur menghadiri puncak Hari Santri Nasional (HSN) Provinsi Riau yang dipusatkan di Gelanggang Remaja Jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu, dan mengatakan bahwa keuntungan di dunia diperoleh melalui bagi hasil yang diperoleh, sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang diharamkan oleh Allah SWT.
"Praktik ekonomi berdasarkan syariat Islam mengandung nilai ibadah, karena telah mengamalkan syariat Allah SWT. Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, berarti mendukung kemajuan lembaga ekonomi umat Islam," katanya.
Selain itu mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau menjadi nasabah asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat sebab dana yang terkumpul akan dihimpun dan disalurkan melalui sektor perdagangan riil.
Ia menekankan santri sejak dulu berperan mulai dari merebut kemerdekaan hingga mengisi kemerdekaan bahkan alumni santri telah menduduki berbagai sektor dan kegiatan seperti di legislatif, eksekutif, yudikatif, swasta dan sebagainya dengan kiprahnya di tingkat nasional dan internasional.
"Provinsi Riau membutuh SDM yang handal dari Pondok Pesantren, selain intelektual juga dibentengi dengan akhlak dan pengetahuan agama, sehingga santri dan santriwati perlu dipersiapkan untuk mengisi pembangunan tersebut," katanya.
Kasi Pondok Pesantren Dr HM Fakhri MA, FKPP Riau Prof Dr Ahmad Mujahidin MA, yang mewakili Kakanwil Kemenag Riau mengatakan HSN diperingati terkait Putusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional.
Gubernur Riau disebutnya memberikan perhatian pada pondok pesantren, antara lain memberikan bantuan bibit ikan dan tanaman.
"Ke depan kita berharap pondok dapat memberikan kontribusi produktif untuk pembangunan bangsa, khususnya di Provinsi Riau," katanya.
Puncak HSN Provinsi Riau digelar di Gelanggang Remaja Jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu, yang ditandai dengan penyerahan secara simbolis 60 ribu bibit tanaman dan 30 ribu bibit ikan dari Gubernur Riau kepada Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) untuk diteruskan ke seluruh Pondok Pesantren yang ada di Provinsi Riau.
Puncak HSN Provinsi Riau ke-3 juga dimeriahkan berbagai atraksi keagamaan, mulai penampilan nasyid, grup shalawat, pembacaan ayat suci Al Quran, Pembacaan ikrar santri, pembacaan Resolusi Jihad, pencak silat, drum band dan dihadiri 4 ribu lebih santri dari 221 Pondok Pesantren di Provinsi Riau.