Krisis Pembinaan Mental Dituding Sebagai Penyebab Tawuran Mahasiswa UR

id krisis pembinaan, mental dituding, sebagai penyebab, tawuran mahasiswa ur

Krisis Pembinaan Mental Dituding Sebagai Penyebab Tawuran Mahasiswa UR

Pekanbaru (Antarariau.com) - Pengamat pendidikan Soemardi Taher mengatakan aksi tawuran antarmahasiswa di Universitas Riau (UR) Kamis (5/10) sore merupakan dampak krisis pembinaan mental di dunia pendidikan.

Soemardi menilai perguruan tinggi yang dulunya dinamai UNRI itu tidak lagi menjadi contoh bagi para mahasiswanya dan permasalahan yang terjadi tidak diselesaikan dengan pikiran jernih, namun penuh emosi dan egosentris.

"Ini akibat pembinaan dosennya. Ini tantangan pendidikan, sekarang kita temukan seorang doktor plagiat, dulu tak ada itu, " ujarnya di Pekanbaru, Jumat.

Sehingga, kata dia, persoalan antara mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) dan Teknik akibat dari masalah selalu diselesaikan dengan kekerasan dan tidak lagi dengan pikiran jernih.

"Kalau dosennya jadi contoh baik, saya pikir akan menyumbang bagi kebaikan universitas," tuturnya.

Krisis mental dan moral di kalangan civitas, dosen hingga mahasiswa ini, menurut dia, bukan lagi rahasia umum karena sudah merambah semua lini dan bukan hanya Universitas Riau.

"Saya nilai urusan pembinaan dosen, pembinaan mahasiswa, urusan administrasi perguruan tinggi saat ini dianggap mudah dan menghalalkan berbagai cara, " katanya.

Dia berharap ke depan anak-anak mahasiswa yang baru masuk ke PT di Riau termasuk UR perlu mendapatkan pendidikan dan pembentukan mental yang baik, sabar, toleransi dan sebagainya.

"Perguruan tinggi itu harus jadi tempat pertarungan pikiran dan ide pengetahuan. Jangan justru sekarang jadi adu otot malu kita, meskinya Fakultas Sospol bangga dengan Teknik dan sebaliknya. Jangan seperti sekarang hanya bangga pada ego sektoralnya," ucapnya.

"Saya kenal orang perguruan tinggi di Riau, mereka bukan bodoh, cuman barangkali mereka tidak tau bagaimana mengatur itu dengan baik ini tugas pendidikan," katanya.