Inilah Mengapa Kucing Dan Anjing Suka Dielus

id inilah mengapa, kucing dan, anjing suka dielus

Inilah Mengapa Kucing Dan Anjing Suka Dielus

Jakarta (Antarariau.com) - Kucing dan anjing sangat menikmati ketika kepalanya dielus atau digaruk oleh orang yang memeliharanya.

Profesor emeritus Sekolah Kedokteran Hewan Cumming di Universitas Tufts, Amerika Serikat, Dr. Nicholas Dodman, menyatakan mengelus kepala kucing atau anjing memberi perhatian yang selama ini mereka inginkan.

Anjing dan kucing kesulitan menyentuh puncak kepala mereka dengan cakar mereka, begitu juga dengan menjilatnya.

Itu area yang relatif tidak terjangkau hewan, tapi bisa dijangkau manusia, kata Dodman dalam laman Live Science.

Bagi kucing, elusan di kepala, pipi atau dagu mungkin mengingatkan mereka kepada kebiasaan mereka membersihkan diri, seperti saat mereka menjilat bagian belakang cakar.

Belaian di kepala juga mengingatkan mereka ke induk mereka yang menjilat puncak kepala saat mereka masih bayi.

Selain itu, menurut kandidat doktoral psikologi Universitas California, Berkeley, Mikel Delgado, yang juga konsultan perilaku kucing bersertifikat, kucing memiliki kelenjar bau yang terkonsentrasi pada kepala, pipi dan dagu.

Saat kucing menggosok sesuatu, baunya akan tertinggal. Bagi kucing, meninggalkan bau adalah salah satu cara mereka menandai daerah kekuasaan sekaligus membawa efek menenangkan kepada mereka sendiri.

Tetapi, bagi kucing, bila mereka menyentuh kepala manusia, selain menandai daerah kekuasaan juga berarti menyatakan pertemanan.

Anjing juga menyeredukkan kepala mereka ke pemiliknya sebagai tanda kasih sayang, kata dosen Jurusan Sains Klinis, Kedokteran Hewan Universitas Cornell, New York.

"Tapi, beberapa anjing tidak suka digaruk kepalanya (atau didekati dari atas kepala) karena merupakan isyarat dominasi," kata Kaplan.

Misalnya, di taman, anjing mencoba mendominasi anjing lainnya dengan menaruh cakar di kepala.

Anjing yang tidak pandai bersosialisasi atau takut bertemu orang baru biasanya tidak suka kepalanya digaruk.

Kebiasaan ini juga berlaku untuk anjing yang mendapat hukuman dengan dipukul di kepala.

Kaplan menyarankan memperhatikan bahasa tubuh untuk menilai apa yang disukai hewan peliharaan, terutama apabila tanda perhatian ditanggapi dengan ingin mencakar atau menggigit.