Pekanbaru, 14/4 (ANTARA) - Korban gigitan anjing gila di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, hingga kini belum mendapatkan perawatan medis yang memadai karena puskesmas dan rumah sakit daerah setempat kehabisan persediaan vaksi antirabies (VAR). "Persediaan vaksin di puskesmas dan rumah sakit daerah habis, warga yang menjadi korban gigitan anjing gila sampai sekarang belum pulih," kata Kepala Desa Pulau Padang, Yasril, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Rabu. Sebanyak 11 warga Kecamatan Singingi menjadi korban gigitan anjing gila yang mulai menyerang sejak awal pekan lalu. Belasan korban serangan anjing pembawa penyakit rabies itu berasal dari tiga desa di Kecamatan Singingi. Korban gigitan paling banyak terdapat di Desa Muara Lembu yakni mencapai lima orang, Desa Pulau Padang sebanyak empat orang, dan dua orang korban di Desa Air Mas. Menurut Yasril, baru satu dari empat korban gigitan anjing gila di Desa Pulau Padang yang mendapatkan suntikan VAR. Tiga korban yang nyawanya masih terancam antara lain Murni Efendi (36), Aprianus (22), dan Asmal (27). "Korban berasal dari keluarga tak mampu jadi tak punya biaya untuk mendapatkan pengobatan yang layak di Pekanbaru ," ujarnya. Warga mengaku resah karena anjing gila juga menyerang empat anak di daerah tersebut. Yasril mengharapkan pemerintah cepat merespon keluhan warga. Ia mengatakan petugas dari dinas kesehatan setempat sudah datang ke lokasi untuk melihat korban, tapi tidak membawa vaksin. "Kabarnya vaksi rabies harus dikirimkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau karena vaksin itu tidak dijual bebas di pasar," ujarnya.