Warga Pekanbaru keluhkan Lemahnya Larangan Truk Bertonase Masuk Dalam Kota

id warga pekanbaru, keluhkan lemahnya, larangan truk, bertonase masuk, dalam kota

Warga Pekanbaru keluhkan Lemahnya Larangan Truk Bertonase Masuk Dalam Kota

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sejumlah warga mengeluhkan pengawasan pemerintah daerah terhadap larangan truk atau mobil bertonase besar masuk ke dalam Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih lemah sehingga mengakibatkan kemacetan dan kerusakan jalan.

Seperti pantauan di Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, Kamis, truk dengan tonase di atas 10 ton bebas melintas dengan masuk dan keluar dari Jalan HM Yamin atau persimpangan disebut Tabek Gadang, Panam.

"Makin tak jelas peruntukan jalan ini sekarang. Truk dengan tonase lebih dari 25 ton, bebas saja melintas baik di pagi atau siang hari," kata warga kawasan Panam, Syafril (35).

Padahal, menurutnya, dinas perhubungan setempat sejak beberapa tahun terakhir telah membuat aturan Jalan HR Soebrantas boleh dilintasi truk setelah pukul 21.00 WIB hingga jam 05.00 WIB.

Selain waktu tersebut, katanya, maka dilarang truk bertonase besar dilarang masuk ke dalam kota melalui Jalan HR Soebrantas karena padatnya arus lalu lintas.

Wagiman, warga lain mengatakan, pemerintah kota sudah mengarahkan jalur yang bisa dilalui truk yakni di Jalan Garuda Sakti tembus ke Jalan Kubang Raya atau sebaliknya.

"Dengan kondisi jalan sempit, cuma lebar tak sampai 3,5 meter. Membuat kami dan warga jadi khawatir dengan keberadaan truk tonase hingga 40 ton itu," ucapnya.

Pelaksana tugas Wali Kota Pekanbaru, Edward Sanger telah meminta kepada intansi terkait untuk membatasi tonase kendaraan tidak hanya di jalan tersebut.

Ia mengaku, kualitas jalan secara umum di wilayah kota seperti di Jalan HR Subrantas sangat sempit dengan kemampuan jumlah beban bruto cuma 10 ton atau ideal hanya dilalui delapan ton.

Edward mengatakan, jika tidak ada pengaturan atau pembatasan jumlah tonase muatan kendaraan angkutan, maka seberapa besar uang digelontorkan demi pembangunan jalan menjadi sia-sia.

"Dishub (dinas perhubungan) saya minta, segera mengecek ke lapangan. Agar masalah ini dapat terselesaikan," tegasnya.